SOLO--Realisasi wacana penggabungan TVRI dan RRI menjadi satu manajemen belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) masih dalam tahap menjaring masukan terkait penggabungan tersebut.
"Kami baru cari masukan, penggabungan itu masih jauh, " ujar Bambang Subiyantoro, Dirjen Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi, Kominfo, di sela-sela acara deklarasi hari penyiaran nasional, di Solo, Kamis (1/4).
Bambang menambahkan, draf rencana peraturan pemerintah (RPP) terkait penggabungan tersebut juga belum ada. Bahkan, Kominfo, ujar dia, tidak punya keinginan untuk mengkooptasi dua lembaga siaran nasional tersebut.
Wacana yang seharusnya berkembang, ujar Bambang, bukan mengenai penggabungan. Namun, kedua lembaga tersebut seharusnya memikirkan perkembangan di dalam seperti penguatan lembaga, sumber daya manusia, peralatan, dan program. "Yang terjadi seharusnya membuat lembaga itu tidak jadi nomor dua, " cetusnya.
Hal yang berbeda diungkapkan Roy Suryo, Anggota DPR RI. Menurut dia, penggabungan manajemen TVRI dan RRI justru membuat pengelolaan lebih efisien. Namun, dia tetap menginginkan nilai kesejarahan kedua lembaga tetap dipertahankan. "Konsep penyatuan itu untuk efisiensi, tapi sejarah tidak boleh hilang," ujarnya.
Penggabungan, menurut Roy, hanya dilakukan dari sisi manajerial. Sementara, program-program yang disiarkan kedua lembaga tersebut tetap membawa nilai-nilai sejarah masing-masing lembaga. "Mungkin menyatu dalam teknis, tapi pemrograman harus sendiri-sendiri karena ini terkait sejarah,'' jelasnya.