Senin 13 Dec 2021 14:24 WIB

Gibran Pastikan tak Ada Putar Balik Kendaraan Selama Libur Nataru

Wali Kota Solo pastikan tak ada kendaraan yang diputar balik selama libur Nataru

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bayu Hermawan
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming mengatakan tak ada pembatasan kendaraan saat libur Nataru (foto: ilustrasi)
Foto: Pemkot Solo
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming mengatakan tak ada pembatasan kendaraan saat libur Nataru (foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) memberikan kelonggaran bagi pelaku perjalanan pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Kendaraan yang masuk ke Kota Solo pada periode Nataru diperbolehkan tetap jalan alias tidak akan diputar balik.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan, Pemkot tidak akan memperketat aturan bagi pelaku perjalanan ketika periode Nataru. Meski demikian, pelaku perjalanan harus melengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

Baca Juga

"Jangan ada putar balik. Tidak usah terlalu ketat-ketat banget lah, yang penting surat-suratnya lengkap," kata Gibran kepada wartawan seusai apel Kesiapan Pelayanan Nataru di halaman Balai Kota Solo, Senin (13/12).

Dalam sambutannya saat apel, Gibran mengatakan, berdasarkan hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan potensi perjalanan orang pada masa libur Nataru diperkirakan sebanyak 19 juta orang. Dari jumlah tersebut, 24,15 persen atau sekitar 4,8 juta orang akan melakukan perjalanan dengan tujuan Jawa Tengah.

Kota Solo menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang tidak pernah sepi dari daftar kunjungan, baik sebagai kota transit maupun tujuan akhir bagi pemudik. Oleh sebab itu, Pemkot melakukan sejumlah upaya untuk antisipasi pelaku perjalanan saat Nataru.

Antisipasi tersebut antara lain, melakukan strategi random cek dokumen persyaratan perjalanan berupa dokumen vaksin dosis lengkap, hasil negatif rapid antigen serta aplikasi Peduli Lindungi. Random cek di perbatasan kabupaten/kota dilaksanakan dengan berkoordinasi bersama TNI dan Polri.

"Jika terdapat pelaku perjalanan yang belum divaksin atau belum diantigen, maka akan diarahkan ke pos pelayanan untuk dilakukan vaksin atau antigen dan tidak diperbolehkan putar balik," jelas Gibran.

Kemudian, jika random cek rapid tes antigen menunjukkan hasil positif atau reaktif, maka akan segera ditangani oleh Satgas Penanganan Covid-19 daerah setempat.

Strategi kedua, penerapan manajemen rekayasa lalu lintas sesuai kondisi dan kebutuhan melalui koordinasi dengan pemangku kepentingan (stakeholder). Manajemen rekayasa lalu lintas terutama di titik-titik jalan alternatif, jalan atau wilayah yang sedang mengalami pembangunan.

Selanjutnya, pengawasan terhadap pergerakan orang saat berada di lokasi pariwisata. Hal itu perlu menjadi perhatian lantaran Kota Solo merupakan tujuan destinasi pariwisata favorit.

"Sehingga peningkatan mobilitas orang di lokasi pariwisata adalah tantangan di masa pandemi agar berjalan tertib dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," imbuhnya.

Gibran juga meminta kepada kepada para personel yang akan bertugas selama periode Nataru agar menyiapkan mental dan fisik, serta meningkatkan kepekaan dan waspada di mana saja bertugas. "Saya yakin jajaran Pemkot Solo mampu memberikan pelayanan pada masa Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dengan baik dan profesional dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement