REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyatakan bahwa deregulasi di berbagai kementerian dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 0,78 persen. Hal ini disampaikan Menpora di Indonesia Arena, Jakarta, pada hari Minggu.
"Jadi kalau sekarang perekonomian tumbuh 5 persen, jika semua kementerian melakukan terobosan, pertumbuhan itu bisa mencapai 6 persen. Ini belum termasuk pengeluaran anggaran belanja pemerintah yang saat ini sedang besar-besaran," ujar Erick Thohir.
Saat ini, Kemenpora, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sedang merumuskan regulasi untuk memperkuat ekosistem jenama olahraga lokal agar lebih menguasai pasar domestik.
Salah satu kebijakan yang tengah disiapkan adalah penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Sebelumnya, Erick optimis bahwa industri olahraga mampu menjadi salah satu pilar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Potensi besar ini terlihat dari nilai industri olahraga di Amerika Serikat yang mencapai 417 miliar dolar AS, berdasarkan data konsultan keuangan Inggris, Kearney, per 1 Juni 2025.
Kearney juga memprediksi bahwa pertumbuhan industri olahraga dunia akan mencapai delapan persen per tahun dan pada tahun 2030 menyentuh nilai 602 miliar dolar AS.
Sementara itu, Menteri UMKM Maman Abdurahman memperkirakan bahwa industri olahraga di Indonesia akan tumbuh sebesar Rp41 triliun pada tahun 2024. Selain itu, Kementerian Perindustrian melaporkan bahwa ekspor alat olahraga meningkat sebesar 4,2 persen selama periode Januari hingga Agustus dengan taksiran nilai ekspor sebesar 84,78 juta dolar AS.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.