Selasa 07 Oct 2025 07:00 WIB

SBY Ceritakan Keputusan Indonesia Keluar dari OPEC

Jadi buang pemikiran kita kaya minyak, tergantung ke minyak bumi, dan sebagainya.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) .
Foto: Republika/Prayogi
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, Indonesia keluar dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) karena statusnya sudah mengimpor minyak. Indonesia bukan lagi negara pengekspor minyak.

"Kalau mindset-nya itu kita ini kan kaya minyak, bisa berbuat apa saja, kita masuk OPEC The Organization of Petroleum Exporting Countries. Mindset itu, ketika kita menjadi net importer, pasti keliru," ucap SBY dalam acara 'Delivering Impactful Energy Transition' di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Baca Juga

Keluarnya Indonesia dari OPEC terjadi pada masa SBY menjabat sebagai presiden RI. Saat itu, Indonesia sudah menjadi pengimpor minyak, sehingga keanggotaan Indonesia di OPEC tidak lagi relevan.

SBY menuturkan, saat ia masih menjabat sebagai menteri pertambangan dan energi (mentamben) pada 1999, produksi minyak Indonesia masih berada di level 1,5 juta barel per hari (bph). Namun, produksi tersebut menurun secara bertahap hingga saat ini.

"Jadi buang pemikiran bahwa kita kaya minyak, tergantung ke minyak bumi, dan sebagainya. Itu yang menghambat," ucap SBY.

Oleh karena itu, ia mendukung upaya transisi energi Indonesia ke energi baru dan terbarukan. Dengan demikian, kata SBY, Indonesia bisa mengurangi ketergantungannya dari minyak. "Kita harus shift betul, pindah ke yang sifatnya renewable, betul-betul renewable," kata SBY.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan produksi minyak pada bulan Juni 2025 mencapai 608,1 MBOEPD atau mencapai 100,5 persen dari target. Adapun taget pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605 MBOEPD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement