REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menjamin, korban runtuhnya mushola Ponpes Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang ditemukan berupa salah satu bagian tubuh tidak terkena alat berat. Posisi tubuh terjepit karena memang terkena reruntuhan bangunan.
"Untuk yang penemuan body part ini bukan terkena alat berat, jadi memang posisinya masih terjepit, jadi bisa dipastikan tidak terkena alat berat," kata Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit di lokasi, Sabtu Sabtu (4/10/2025).
Dia menjelaskan, penemuan salah satu bagian tubuh tersebut, baru pertama kali terjadi sejak pencarian hari pertama. Menurut Nanang, kemungkinan ditemukannya salah satu bagian tubuh korban itu, mengindikasikan bahwa yang bersangkutan mengalami tekanan atau terjepit material bangunan saat peristiwa runtuh terjadi.
"Saat ditemukan memang terhimpit dan kondisinya hanya bagian body part itu sendiri ya, jadi tidak lengkap seperti itu," ucapnya.
Saat ini, kata Nanang, pembongkaran dan pembersihan material bangunan sudah mencapai 60 persen lebih dan dipastikan untuk sektor A4 hanya tersisa sedikit. Selanjutnya, tim SAR gabungan memfokuskan pencarian di sektor A2 dan A3, terutama dengan bantuan alat berat untuk membuka akses sehingga mempermudah upaya menemukan korban.
Selain itu, dari hasil pengamatan dan informasi yang didapatkan tim SAR gabungan, pihaknya menduga jika korban yang belum ditemukan berada di tengah-tengah antara sektor A1, A2, A3 dan A4. Oleh karena itu, kata Nanang, petugas harus membongkar habis bagian di sektor A4 terlebih dahulu agar bisa membuka jalan untuk menuju tengah.