Sabtu 04 Oct 2025 03:57 WIB

BREAKING NEWS: Hamas Setuju Bebaskan Semua Sandera Israel, Ini Isi Suratnya Merespons Trump

Penentuan masa depan Gaza harus melibatkan rakyat Palestina.

Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Adel Kareem Hana
Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas dilaporkan telah memberikan respons resmi atas proposal atau rencana Presiden AS Donald Trump akhiri perang di Jalur Gaza. Dalam surat yang didapatkan Drop Site, pada Jumat (3/10/2025), terungkap Hamas menyetujui pelepasan sandera dan pertukaran tahanan namun menuntut dilibatkan dalam urusan masa depan Gaza. 

Berikut isi surat yang dikirimkan Hamas. 

Baca Juga

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Pernyataan penting

Terkait respons Hamas atas proposal Presiden AS Donald Trump

Didasari atas kepedulian untuk menghentikan agresi dan genosida yang dilaksanakan terhadap rakyat kami yang setia di Jalur Gaza, dan didasari atas tanggung jawab nasional dan komitmen kami terhadap prinsip, hak, dan kepentingan tertinggi dari rakyat kami, Pejuang Pergerakan Islam, Hamas, menggelar konsultasi mendalam di antara badan pimpinan, konsultasi ekstensif dengan pasukan dan faksi Palestina, juga diskusi dengan sahabat mediator dan teman, dalam rangka untuk mencapai suatu posisi bertanggung jawab dalam berurusan dengan rencana yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Setelah mempelajari secara mendalam, kami telah membuat keputusan dan telah mengirim respons berikut ke para sahabat mediator:

Pergerakan Pejuang Islam, Hamas, mengapresiasi negara Arab, negara Islam, dan upaya Internasional, dan juga upaya dari Presiden AS Donald Trump, bertujuan untuk menghentikan perang di Jalur Gaza, mencapai kesepakatan pertukaran tahanan, mengizinkan masuknya segera bantuan kemanusiaan, menolak pendudukan di Jalur Gaza, dan menentang pengusiran rakyat Palestina kami dari sana. 

Dalam konteks ini, dan dalam sikap untuk mencapai akhir dari perang dan penarikan penuh pasukan dari Jalur Gaza, Hamas mengumumkan persetujuannya untuk melepas semua sandera - baik yang masih hidup dan jasad dari yang sudah mati - menurut formula pertukaran yang termaktub dalam proposal Presiden Trump dan dengan ketentuan dari syarat-syarat yang layak di lapangan untuk menjalankan proses pertukaran. Dalam hal ini, Hamas menegaskan kesiapannya untuk segera memasuki proses negosiasi, lewat mediator, untuk mendiskusikan detailnya.

Hamas juga menegaskan persetujuannya atas penyerahan pemerintahan Jalur Gaza ke sebuah badan Palestina yang berisi teknokrat independen, berdasarkan konsensus nasional Palestina dan dukungan negara Arab dan negara Islam.

Tentang isu-isu lain yang termaktub dalam proposal Presiden Trump, yang berhubungan dengan masa depan Jalur Gaza dan hak-hak yang sah dari rakyat Palestina, ini adalah subjek terhadap sebuah posisi bangsa yang utuh dan harus didasarkan atas hukum internasional dan resolusi yang relevan. Masalah-masalah ini harus didiskusikan dalam kerangka kesatuan nasional Palestina, di mana Hamas akan berpartisipasi dan berkontribusi secara bertanggung jawab.

 

Pergerakan Pejuang Islam - Hamas

Jumat, 11 Rabiul Akhir 1447 H/ 3 Oktober 2025

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement