REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi memastikan operasional dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, dihentikan sementara setelah puluhan pelajar diduga mengalami keracunan.
“Operasional dapur SPPG itu sudah kita hentikan sementara,” kata Mahyeldi dalam rapat koordinasi pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Padang, Kamis (2/10/2025).
Penghentian itu dilakukan sebagai langkah antisipasi usai 74 siswa diduga keracunan setelah menyantap makanan MBG di Kabupaten Agam pada Rabu (1/10/2025).
Mantan Wali Kota Padang tersebut menegaskan penghentian sementara dapur SPPG merupakan bentuk respons cepat pemerintah daerah guna mencegah dampak lebih luas. Ia menyebut Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan MBG telah diturunkan untuk melakukan investigasi penyebab dugaan keracunan.
Mahyeldi juga mengaku telah menerima laporan sementara dari Bupati Agam terkait penanganan kasus, termasuk upaya pemerintah daerah merujuk pelajar ke rumah sakit maupun Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
“Evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan agar pelaksanaan MBG di daerah berjalan lebih baik, sehingga program unggulan Presiden Prabowo dapat terlaksana tanpa ada masalah,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Muhammad Lutfi Ar menyampaikan, hingga Kamis (2/10/2025) masih terdapat 28 korban dugaan keracunan yang menjalani perawatan intensif di tiga fasilitas pelayanan kesehatan di Agam.
“Sebanyak 28 korban ini terdiri atas pelajar, guru, serta anggota keluarga siswa dari Nagari Manggopoh dan Kampung Tangah,” kata Lutfi.