Senin 29 Sep 2025 21:03 WIB

Armada Global Sumud Flotilla Semakin Dekati Gaza, Ini Info Terbarunya

Armada Global Sumud Flotilla kini hanya berjarak 570 kilometer dari Gaza.

Bendera Palestina dipasang di tiang kapal saat akan melakukan pelayaran bersama Global Sumud Flotilla menuju Gaza di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bendera Palestina dipasang di tiang kapal saat akan melakukan pelayaran bersama Global Sumud Flotilla menuju Gaza di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --  Armada bantuan internasional Global Sumud Flotilla mulai mendekati Jalur Gaza dalam upaya menembus blokade Israel terhadap wilayah kantong Palestina. Menurut keterangan penyelenggara pada Senin (29/9/2025) armada mereka kini hanya berjarak 570 kilometer dari Gaza.

"Kami berada hanya 570 kilometer dari Gaza," sebut Komite Internasional untuk Menembus Pengepungan Gaza pada media sosial AS, X.

Baca Juga

Salah satu aktivis Italia yang ikut serta dalam Global Sumud Flotilla, Tony La Piccirella, menyatakan lewat video bahwa mereka akan tiba pada Selasa di titik kapal Madleen dan Handala dicegat angkatan laut Israel, dalam upaya sebelumnya untuk menembus Gaza dan memberikan bantuan.

Sekelompok aktivis yang bergabung dengan Global Sumud Flotilla, berangkat dari Mediterania pada Senin, dan dua kapal lagi bergabung dari wilayah Pemerintah Siprus Yunani dan Turki. Kapal terbesar armada tersebut akan berlayar pada Selasa dengan 100 orang di dalamnya, kata aktivis tersebut.

La Piccirella mengatakan selain kapal angkatan laut Italia dan Spanyol yang memberikan perlindungan bagi armada tersebut, tiga negara lainnya sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan lebih banyak kapal militer, tanpa mengungkapkan nama-nama negara tersebut.

"Jadi, ini semakin besar. Dan ini bukan tentang kita, ini tentang Global Sumud Flotilla. Ini seperti sebuah gerakan yang melibatkan ratusan orang di laut dan jutaan orang di darat, dan ini tak terhentikan sampai pengepungan dipatahkan," ujarnya.

photo
Kapal Keiser yang akan dinaiki aktivis kemanusiaan dari Indonesia Wanda Hamidah bersama aktivis Global Sumud Flotilla lainnya bersandar di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025). Sebanyak 13 kapal GSF telah berlayar meninggalkan pelabuhan di Tunisia menuju perairan laut internasional Mediterania untuk menembus blokade Gaza. Wanda Hamidah menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) untuk mengikuti pelayaran akbar membuka koridor kemanusiaan ke Gaza bersama ratusan aktivis dan relawan dari puluhan negara. Wanda Hamidah menaiki kapal Keiser bersama 11 relawan dan aktivis dari Turki dan Tunisia dan beberapa negara lainnya. Kapal Keiser menjadi kapal terakhir yang berlayar dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia pada Selasa (16/9). Diperkirakan pelayaran mengarungi Laut Mediterania itu memasuki perairan Gaza selama 10 sampai 12 hari. - (Republika/Thoudy Badai)

Global Sumud Flotilla, yang terdiri dari sekitar 50 kapal, berlayar awal bulan ini untuk menembus blokade Israel di Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan, khususnya pasokan medis, ke wilayah kantong yang dilanda perang tersebut.

Pada 26 Juli, pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal bantuan Handala saat mendekati pantai Gaza dan mengawalnya ke Pelabuhan Ashdod. Kapal tersebut telah mencapai sekitar 70 mil laut dari Gaza, melampaui jarak yang ditempuh oleh Madleen, yang mencapai 110 mil dari Gaza sebelum dihentikan.

Sejak 2 Maret, Israel telah menutup sepenuhnya perlintasan Gaza, memblokir konvoi makanan dan bantuan, serta memperparah kondisi kelaparan di wilayah kantong Palestina tersebut.

Tentara Israel telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman yang tak henti-hentinya telah membuat wilayah kantong tersebut tidak layak huni dan menyebabkan kelaparan serta penyebaran penyakit.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement