Rabu 24 Sep 2025 11:29 WIB

Saat Pemimpin Muslim Temui Trump, Israel Bantai Puluhan Pengungsi di Gaza

Omong-omong para pemimpin dunia di PBB tak menyetop kekejaman Israel di Gaza.

Asap membubung ke langit menyusul serangan militer Israel di Jalur Gaza utara, terlihat dari Israel selatan, Sabtu, 20 September 2025.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Asap membubung ke langit menyusul serangan militer Israel di Jalur Gaza utara, terlihat dari Israel selatan, Sabtu, 20 September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Sementara pertemuan pemimpin dunia di PBB berlangsung, Israel terus membantai warga Jalur Gaza. Saat matahari mulai naik pada Rabu, pasukan pendudukan Israel membombardir bangunan yang menampung pengungsi di Kota Gaza, menewaskan belasan termasuk anak-anak.

Pihak Rumah Sakit Baptist melaporkan bahwa 17 orang, termasuk anak-anak, syahid dalam serangan udara yang menargetkan sebuah bangunan yang menampung pengungsi di dekat Pasar Firas di Kota Gaza. Sementara itu, media Palestina melaporkan bahwa serangan itu mengakibatkan 20 orang syahid dan sejumlah lainnya terluka.

Baca Juga

Media Palestina memuat foto-foto yang menunjukkan jenazah sejumlah syuhada dalam tas putih. Mereka juga menerbitkan klip video yang menunjukkan evakuasi orang-orang yang terluka dalam serangan itu, termasuk anak-anak.

Pembantaian itu serangkaian dengan serangan udara besar-besaran dan serangan darat yang dilakukan Israel di Kota Gaza yang bertujuan untuk menghancurkan kota tersebut dan menggusur penduduknya. Yang syahid pagi ini adalah mereka-mereka yang dipaksa mengungsi oleh Israel sendiri sebelum dibom.

Aljazirah mengutip sumber medis melaporkan, 29 orang syahid dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak fajar hari ini, termasuk 24 orang di Kota Gaza. Selain korban pembantaian di dekat Pasar Firas, pagi ini lima orang syahid dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di lingkungan Sabra, selatan Kota Gaza.

Seorang Palestina mengucapkan selamat tinggal kepada dua anggota keluarganya yang syahid dalam serangan udara Israel di sebuah apartemen di daerah Yarmouk, Kota Gaza, Rabu (24/9/2025).

Serangan lainnya menargetkan sebuah rumah di Jalan Al-Sahaba, menewaskan dua orang. Seorang wanita juga syahid dan lainnya terluka dalam pemboman serupa di kawasan Pasar Yarmouk.

Beberapa lingkungan di Kota Gaza, khususnya wilayah barat dan selatan, menjadi sasaran serangkaian serangan udara tadi pagi dan semalam.

Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa pasukan pendudukan menembakkan suar ke daerah-daerah di lingkungan Al-Nasr di sebelah barat kota dan lingkungan Tal Al-Hawa, yang terletak di barat daya.

Bersamaan dengan serangan udara dan penembakan artileri, pasukan pendudukan Israel melakukan operasi penghancuran rumah menggunakan kendaraan bermuatan bahan peledak di lingkungan Sheikh Radwan dan Jalan Al-Jalaa, sebelah utara Kota Gaza.

Beberapa anak-anak Palestina termasuk di antara lusinan orang yang terluka setelah serangan Israel terhadap sebuah rumah dekat daerah Souk Firas di Kota Gaza, Rabu (24/9/2025).

Seminggu yang lalu, tentara pendudukan Israel melancarkan serangan darat ke Kota Gaza, dan tank-tanknya menembus beberapa lingkungan, termasuk Sheikh Radwan dan Tal al-Hawa, sebagai bagian dari apa yang dikenal sebagai “Operasi Kereta Gideon 2.”

Serangan-serangan ini dan pemboman besar-besaran sepanjang waktu telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi. Pertahanan Sipil sebelumnya mengkonfirmasi bahwa 450.000 orang telah mengungsi ke Jalur Gaza tengah dan selatan, sementara sekitar satu juta warga Palestina masih berada di Kota Gaza dan Jalur Gaza utara, menurut data resmi Palestina.

Di Jalur Gaza tengah, Layanan Darurat dan Ambulans melaporkan kematian empat anggota satu keluarga pagi ini akibat serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp Nuseirat.

Kemarin, Selasa, pemboman Israel mengakibatkan kematian 34 warga Palestina, termasuk 25 orang di Kota Gaza. Jumlah korban jiwa akibat agresi tersebut telah meningkat menjadi 65.382 orang syahid dan sekitar 167.000 orang terluka sejak 7 Oktober 2023, menurut data terbaru Kementerian Kesehatan di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement