REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK, – Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Senin (22/9) untuk menghadiri "Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara".
Presiden Prabowo memasuki ruang Sidang Majelis Umum PBB sekitar pukul 15.00 waktu setempat dengan mengenakan setelan jas berwarna abu-abu gelap dan kopiah hitam. Beliau duduk di bagian tengah kanan dari arah panggung, diapit oleh India dan Iran.
Turut mendampingi Kepala Negara adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, dan Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB Umar Hadi.
Pelaksanaan KTT dan Tujuan Utama
KTT ini merupakan bagian dari rangkaian acara Sidang Majelis Umum PBB dan akan berlangsung dari pukul 15.00 hingga 18.00 waktu setempat. Acara akan dimulai dengan sambutan dari Presiden Sidang Majelis Umum PBB Annalena Baerbock dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres. Presiden Prabowo dijadwalkan sebagai kepala negara kelima yang menyampaikan pernyataan setelah Yordania, Turki, Brazil, dan Portugal.
Deputi Wakil Tetap Republik Indonesia di New York, Hari Prabowo, menyatakan bahwa sesi mengenai Palestina bertujuan untuk menggalang lebih banyak negara yang memberikan pengakuan terhadap Negara Palestina, sehingga meningkatkan leverage Palestina dalam negosiasi damai. Konferensi ini diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi dengan tujuan membuat posisi Palestina setara dengan Israel.
Keterlibatan Indonesia dalam mewujudkan solusi dua negara bagi Palestina ditunjukkan melalui partisipasinya sebagai kelompok inti (core group) untuk menggalang pengakuan negara Palestina. Hari menambahkan bahwa ada 19 negara dalam kelompok ini yang berupaya menggalang pengakuan lebih banyak negara terhadap Palestina.
Beberapa negara, termasuk Inggris, Prancis, Portugal, dan Malta, baru-baru ini menyatakan akan mengakui Palestina menjelang sidang PBB. Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat (12/9) juga telah mengadopsi draf resolusi yang mengesahkan Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.