Senin 22 Sep 2025 01:17 WIB

BGN Pastikan Penanganan Optimal Kasus Keracunan Makanan di Sulawesi Tengah

BGN kirim tim untuk tangani keracunan makanan di Banggai, Sulawesi Tengah, dengan mengevakuasi 335 korban, 301 di antaranya sudah pulih.

Rep: antara/ Red: antara
BGN memastikan respons optimal untuk kasus keracunan makanan di Sulawesi Tengah.
Foto: antara
BGN memastikan respons optimal untuk kasus keracunan makanan di Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Badan Gizi Nasional (BGN) telah mengirimkan tim untuk memastikan respons maksimal terhadap semua korban keracunan makanan yang diduga disebabkan oleh makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Hingga Sabtu, total pasien keracunan makanan yang dirawat di rumah sakit mencapai 335 orang sejak kasus pertama dilaporkan pada Rabu (17 September).

"BGN dan semua pihak terkait terus bekerja keras untuk memastikan penanganan terbaik dan melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ini," kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, dalam pernyataannya pada Minggu.

Feldy Deki, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Trikora, menyatakan bahwa dari jumlah tersebut, 301 pasien telah pulih dan kembali ke rumah, sementara 34 lainnya masih menjalani perawatan dengan gejala sesak napas dan kram otot.

"Rumah sakit telah memberikan penanganan maksimal dengan menyediakan obat-obatan dan perawatan medis sesuai dengan gejala masing-masing pasien," jelasnya.

Untuk memperkuat layanan, rumah sakit telah menerima dukungan tambahan tenaga medis dari Rumah Sakit Umum Pusat dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar.

"Dukungan ini sangat penting dan berharga bagi kami, keluarga pasien, dan pasien itu sendiri, terutama dalam hal dukungan psikologis. Kami menghargai langkah cepat semua pihak yang fokus menangani insiden ini," katanya.

Seorang perwakilan tim medis Kementerian Kesehatan, Rusmin, memastikan bahwa kondisi pasien yang dirawat stabil, menambahkan bahwa berdasarkan pemeriksaan feses dan pengambilan riwayat, tidak ada tanda-tanda kerusakan saraf atau masalah kesehatan serius.

BGN telah memastikan akan bergerak cepat menangani pasien melalui koordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan, TNI, Kantor Komunikasi Pemerintah, dan pemerintah daerah.

Agensi ini juga sedang menyelidiki unit pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), yang menyediakan makanan untuk program makanan gratis tersebut, bersama pihak kepolisian.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement