REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA, – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Timur menegaskan peran strategis Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjaga stabilitas sosial dan persatuan bangsa di era digital dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini disampaikan oleh Ahmad Firdaus Kurniawan, Sekretaris Badan Kesbangpol Kalimantan Timur, dalam acara pendidikan wawasan kebangsaan di Samarinda, Kamis (11/9).
Firdaus menjelaskan bahwa ASN tidak hanya dituntut untuk melayani, tetapi juga harus menjadi benteng penjaga wawasan kebangsaan di tengah tantangan yang semakin kompleks. Media sosial saat ini menjadi katalisator koordinasi massa sekaligus saluran cepat penyebaran hoaks dan polarisasi opini.
Menurut Firdaus, pembangunan IKN di Kalimantan Timur membawa kebanggaan sekaligus tantangan besar. Mobilitas penduduk meningkat dan masyarakat baru berdatangan, menciptakan peluang ekonomi namun juga potensi gesekan sosial budaya yang perlu dikelola dengan bijaksana.
ASN harus memiliki wawasan kebangsaan yang kokoh dan menjadi nilai yang menuntun perilaku sehari-hari. Selain itu, mereka dituntut netral, profesional, dan melayani, serta menjaga harmoni sosial dan memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika di wilayah yang heterogen seperti Kalimantan Timur.
Lebih lanjut, Firdaus menyatakan bahwa ASN harus menjadi contoh moderasi beragama, anti-kekerasan, anti-korupsi, dan perekat antarkelompok. Semua tantangan ini hanya bisa dihadapi dengan fondasi kebangsaan yang kuat, kompetensi mumpuni, dan karakter tangguh.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.