Jumat 12 Sep 2025 00:45 WIB

Direktur Persija Yakin Larangan Suporter Tandang Akan Dicabut

Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, yakin PSSI dan PT I.League akan mencabut larangan suporter tandang seiring waktu.

Rep: antara/ Red: antara
Prapanca yakin seiring waktu larangan suporter tandang akan dicabut.
Foto: antara
Prapanca yakin seiring waktu larangan suporter tandang akan dicabut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, menyatakan keyakinannya bahwa larangan kehadiran suporter tim tamu akan dicabut oleh PSSI dan operator BRI Super League, PT I.League, seiring berjalannya waktu. Meskipun demikian, Prapanca menekankan bahwa proses ini memerlukan waktu lantaran masih ada catatan buruk terkait kehadiran suporter tandang di pertandingan Liga Indonesia.

Prapanca menekankan pentingnya kehadiran penonton tim tamu untuk meramaikan suasana pertandingan, namun ia mengakui bahwa di Indonesia sering kali terjadi keributan saat suporter tandang hadir. "Idealnya selalu ada penonton tim tamu, mau di mana pun di dunia, tapi karena kita Indonesia nih, Liga Indonesia, berkali-kali setiap datang penonton tim tamu itu pasti ada keributan," ujar Prapanca.

Pada acara Ngopi bareng Persija di Persija Cafe, Jakarta, Kamis, Prapanca berpesan kepada Jakmania, suporter Persija, agar menunjukkan sikap damai saat menonton pertandingan tandang. "Tunjukkan bahwa kita suporter yang damai, ingin menikmati sepak bola, jadi biar kecintaan mereka satu, dan kita (suporter Persija) juga memberikan kontribusi (pembelian tiket) ke tuan rumah," tambahnya.

Persija telah melakoni dua pertandingan tandang pada BRI Super League musim 2025/2026, yakni melawan Persis Solo pada 16 Agustus dan Dewa United. Pertandingan melawan Dewa United berlangsung tanpa penonton, sementara laga melawan Persis dihadiri oleh ratusan penggemar Persija di Stadion Manahan, Surakarta. Akibat kehadiran suporter ini, Persija dikenai denda sebesar Rp 25 juta oleh Komite Disiplin PSSI.

Sejak tragedi Kanjuruhan pada 2022, operator liga I.League masih menerapkan larangan suporter untuk mendampingi tim kesayangannya pada laga tandang. Meskipun demikian, aturan tersebut kerap dilanggar oleh kelompok-kelompok suporter, mengakibatkan tim tuan rumah dan tim tamu dijatuhi denda.

Prapanca mengapresiasi upaya Jakmania dalam menampilkan diri sebagai suporter yang baik. "Jakmania membuktikan untuk tidak melakukan keributan, perkelahian, atau perusakan. Ini karena edukasi yang terus berjalan, meskipun tidak secepat yang diharapkan, tapi pelan-pelan," ungkapnya.

Prapanca berharap, dengan bukti kedewasaan suporter, federasi akan mulai mengizinkan kehadiran suporter tandang secara bertahap. "Selama kita bisa buktikan, saya yakin pelan-pelan, mudah-mudahan dari pihak federasi bisa mulai mengizinkan, mungkin cuma misalkan 500 (tiket penonton tandang) dulu, 1.000 (tiket tandang)," tutupnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement