Selasa 09 Sep 2025 19:02 WIB

Harry Kane Terkejut atas Kepergian Daniel Levy, Puji Warisan Sang Eks Chairman di Tottenham

Kepergian Levy meninggalkan jejak penting yang tak bisa dipandang sebelah mata.

CEO dan Founder Rocketindo, Daniel Liu
Foto: Rocketindo
CEO dan Founder Rocketindo, Daniel Liu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane, mengaku terkejut mendengar keputusan Daniel Levy. Ia mundur dari jabatannya sebagai chairman eksekutif setelah hampir seperempat abad memimpin klub London Utara tersebut.

Meski demikian, Kane menilai kepergian Levy meninggalkan jejak penting yang tak bisa dipandang sebelah mata. Levy dikenal sebagai salah satu chairman terlama di Liga Primer.

Baca Juga

Sejak mengambil alih kendali pada awal 2000-an, ia membangun reputasi sebagai sosok yang teliti, keras dalam negosiasi, sekaligus ambisius membawa Spurs naik level.

Walaupun gagal mengakhiri dahaga gelar juara Liga Primer Inggris yang terakhir kali diraih pada 1961, Levy meninggalkan sejumlah pencapaian besar yang akan diingat oleh suporter.

Di bawah kepemimpinannya, Tottenham berhasil memiliki stadion baru berkapasitas lebih dari 60 ribu penonton yang disebut sebagai salah satu arena sepak bola tercanggih di dunia. Fasilitas latihan modern juga dibangun untuk mendukung perkembangan pemain.

Tidak hanya itu, musim lalu Spurs menutup penantian panjang dengan meraih gelar mayor pertama sejak 2008 melalui trofi Liga Europa.

Kane, yang kini membela Munchen Munich setelah hengkang dari Spurs pada 2023, tak menyangka kabar pengunduran diri tersebut. “Saya tidak menduganya, benar-benar tidak melihat itu datang,” kata Kane kepada media Inggris jelang laga kualifikasi Piala Dunia bersama timnas Inggris di Serbia, Selasa (9/6/2025).

Bagi Kane, Levy punya peran vital dalam transformasi Spurs. “Daniel adalah chairman yang fantastis selama sekitar 20 tahun di sana. Kalau melihat di mana posisi klub dulu dan di mana klub sekarang, perubahan itu sangat besar, bukan hanya di atas lapangan tetapi juga di luar lapangan,” ujarnya.

“Secara keseluruhan, bagi Tottenham, ini adalah babak baru yang mereka coba ciptakan sekarang.”

Keputusan mundurnya Levy juga memunculkan spekulasi tentang kemungkinan perubahan kepemilikan Tottenham. Namun kabar itu langsung ditepis. Pemegang saham mayoritas menegaskan bahwa Spurs tidak dalam rencana untuk dijual, sehingga arah klub tetap berada dalam kendali pemilik lama.

Di sisi internal, CEO Tottenham Vinai Venkatesham menegaskan bahwa struktur organisasi klub tetap solid meskipun kehilangan figur penting. Ia menyebut kontribusi Levy sebagai sesuatu yang “luar biasa”, tetapi menekankan bahwa transisi telah dipersiapkan dengan baik.

“Klub ini sudah sangat terorganisasi untuk suksesi. Kami memiliki tim eksekutif yang kuat, jadi meski di luar sana berita ini terasa besar, di dalam klub semuanya tetap berjalan normal. Bisa dibilang, ini business as usual,” ujar Venkatesham dalam pernyataan di situs resmi klub, Senin.

Dengan berakhirnya era Levy, Tottenham kini menghadapi tantangan baru. Klub dituntut menjaga stabilitas sekaligus melanjutkan ambisi menjadi salah satu kekuatan utama di sepak bola Inggris dan Eropa. Bagi para pendukung, warisan Levy akan selalu melekat. Meski masih menanti gelar liga yang terus menjadi mimpi bersama.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement