Selasa 09 Sep 2025 03:00 WIB

Prabowo Tegaskan BUMN Bersih, Swasta Kuat, Koperasi Bangkit

Presiden Prabowo menekankan pentingnya BUMN bersih dan bebas korupsi, sektor swasta yang kuat, serta kebangkitan koperasi di Indonesia.

Rep: antara/ Red: antara
Presiden Prabowo: BUMN harus bersih, swasta kuat dan koperasi bangkit.
Foto: antara
Presiden Prabowo: BUMN harus bersih, swasta kuat dan koperasi bangkit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menciptakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bersih dan bebas korupsi, memperkuat sektor swasta, serta membangkitkan koperasi. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan beberapa pemimpin redaksi media nasional di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Pemerintah saat ini, menurut Presiden Prabowo, fokus pada perbaikan tata kelola BUMN, memberi ruang bagi sektor swasta untuk berkembang, dan memperkuat peran koperasi melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. "Swasta yang kuat silakan. UMKM yang sudah jalan monggo. BUMN yang benar kerja. Jangan jadi sumber korupsi, dan koperasi akan bangkit," ujarnya.

Presiden Prabowo menekankan bahwa koperasi harus menjawab kebutuhan masyarakat dengan rantai distribusi yang adil dan efisien. Ia juga mengajak perubahan pandangan terhadap koperasi yang selama ini dianggap lemah. "Kita sekarang akan melancarkan gerakan koperasi yang real, membangun rantai produksi dari desa," tambahnya.

Prabowo menganggap kebangkitan koperasi sebagai kebangkitan ekonomi rakyat. Hal ini diharapkan dapat menyalurkan kepentingan rakyat dengan efisien tanpa adanya pemotongan atau mark up yang berarti.

Kebijakan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial

Dalam diskusi tersebut, Presiden juga menyinggung komitmen pemerintah dalam membuka lapangan kerja. Ia menyatakan bahwa pemerintahannya telah menciptakan banyak lapangan kerja dan potensi ke depan sangat besar.

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah menyiapkan skema perlindungan sosial untuk masyarakat termiskin. "Kita juga sudah mengalokasikan bantalan atau jaringan pengaman untuk mereka yang paling susah," jelasnya.

Presiden mengakui terdapat pihak yang berupaya menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Namun, ia melihatnya sebagai tantangan untuk terus berkomunikasi dan menerima dialog demi kepentingan bangsa.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement