REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ajakan ini disampaikan saat menghadiri acara doa bersama dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Minggu.
Listyo Sigit menegaskan pentingnya menjaga persatuan mengingat Indonesia adalah bangsa yang sangat besar. "Kita semua menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat besar. Maka, menjadi tugas bersama menjaga Indonesia," ujarnya.
Kapolri menjelaskan bahwa Indonesia pernah berada di masa penjajahan, di mana masyarakatnya dipecah belah. Namun, dengan semangat perjuangan, kemerdekaan berhasil diraih dan bangsa ini menjadi satu kesatuan. "Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, bangsa, adat istiadat, ini menjadi satu kekuatan yang terus bersatu untuk bersama-sama menjaga dan terus merawat negara kesatuan kita yang tercinta, Republik Indonesia," ucapnya.
Menurut Listyo, merawat kemerdekaan adalah tugas bersama agar Indonesia benar-benar menjadi negara merdeka dan sejahtera. Saat ini, Indonesia berada dalam masa krusial dengan adanya bonus demografi. "Karena kita lengah, kita disusupi, kita dipecah, akhirnya kita gagal menjadi negara maju. Tentunya itu adalah pilihan kita bersama," tegasnya.
Dalam proses menuju negara maju, masyarakat diingatkan untuk tidak mudah terprovokasi meskipun keberagaman di Indonesia sangat banyak. Polri berkomitmen untuk berada di garda terdepan menjaga persatuan dan kondusivitas masyarakat.
Acara ini dihadiri oleh 6.316 undangan, termasuk pejabat utama Mabes Polri, TNI, Polda, tokoh agama, dan masyarakat. Ceramah disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat dan KH Zulfa Mustofa. Jenderal Listyo juga memberikan santunan kepada 400 anak yatim, yang diwakili oleh delapan anak dalam penyerahan simbolis.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.