Ahad 07 Sep 2025 22:45 WIB

BMKG: Corn Moon September 2025 Berpotensi Sebabkan Banjir Rob di NTB

Warga pesisir Lombok dan Bima diminta waspada potensi banjir rob.

Orang-orang berjalan di depan bulan purnama super (supermoon) di Observatorium Griffith di Los Angeles, Senin, 19 Agustus 2024.
Foto: AP Photo/Richard Vogel
Orang-orang berjalan di depan bulan purnama super (supermoon) di Observatorium Griffith di Los Angeles, Senin, 19 Agustus 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Fenomena corn moon (purnama jagung) yang mempengaruhi gravitasi bulan dan matahari terhadap air laut berpotensi memicu banjir rob di wilayah pesisir Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Satria Topan Primadi mengatakan peringatan dini banjir rob di pesisir Lombok dan pesisir Bima berlaku pada 7-13 September 2025.

Baca Juga

"Masyarakat diimbau tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang laut maksimum," ujarnya dalam pernyataan di Mataram, Ahad (7/9/2025).

Berdasarkan prakiraan cuaca di Lembar (Lombok Barat), BMKG melaporkan arah angin datang dari tenggara hingga selatan dengan kecepatan 5 sampai 20 knots. Tinggi gelombang laut sekitar 4-6 meter dengan pasang maksimum lebih dari 1,8 meter. Waktu pasang berlangsung mulai pukul 01.00 sampai 12.00 Wita.

Sedangkan prakiraan cuaca di Sape (Kabupaten Bima) dilaporkan angin bertiup dari arah tenggara hingga selatan dengan kecepatan serupa 5-20 knots. Tinggi gelombang laut di perairan Bima 1,25 sampai 2,5 meter dengan pasang maksim lebih dari 1,9 meter. Adapun waktu pasang terjadi pada pukul 01.00 hingga 14.00 Wita.

Sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob adalah Pulau Lombok meliputi Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowaru, dan Labuhan Lombok. Kemudian, Pulau Sumbawa meliputi pesisir Sumbawa, Labuhan Badas, Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Soromandi, Sape, Rasanae Barat, Hu’u, dan Asakota.

Fase purnama pada September 2025 yang mendapat julukan corn moon terjadi lantaran periode ini merupakan akhir musim panas hingga awal musim gugur yang bersamaan dengan waktu panen jagung di sebagian besar wilayah utara Amerika Serikat.

Fase purnama yang terjadi kali ini dibarengi gerhana bulan total yang bisa dilihat dari wilayah Afrika, Eropa, Asia, dan Australia.

Di Kota Mataram, gerhana penumbra bisa disaksikan mulai pukul 23.28 Wita pada 7 September 2025. Gerhana sebagian terjadi mulai pukul 00.27 Wita pada 8 September 2025, gerhana penuh mulai pukul 01.30 Wita, gerhana maksimum mulai pukul 02.11 Wita, dan gerhana penuh berakhir pada 02.52 Wita. 

Cahaya bulan purnama terlihat redup saat memasuki fase Gerhana Bulan Penumbra di langit Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (11/1/2020) dini hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement