REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan karier Marselino Ferdinan memasuki babak baru. Gelandang muda timnas Indonesia itu resmi dipinjamkan Oxford United ke klub Slovakia, AS Trencin, untuk semusim penuh.

Kabar tersebut diumumkan langsung lewat akun media sosial resmi Trencin dengan sambutan hangat dalam Bahasa Indonesia, “Selamat Datang @marselinoferdinan10.”

Hengkangnya Marselino dengan status pinjaman juga diunggah di akun media sosial resmi Oxford.

Kepindahan ini seolah jadi jawaban dari tanda tanya soal masa depan Marselino di Inggris. Sejak datang ke Oxford musim lalu, ia kesulitan menembus skuad utama. Catatannya hanya dua kali tampil di kompetisi domestik dengan total bermain 14 menit, angka yang tentu jauh dari harapan.

Indikasi dipinjamkannya Marselino bisa diraba saat Oxford United merilis daftar 25 pemain mereka untuk EFL Championship 2025-2026. Nama Ole Romeny ada dalam daftar pemain, sementara Marselino tidak.

Aturan kompetisi menyebutkan pemain berusia di bawah 21 tahun tidak perlu masuk daftar. Ini berarti Marselino masih bisa bermain di tim utama Oxford United pada EFL Championship 2025-2026 jika dibutuhkan.

Hanya, nama Marselino juga tidak disebut pelatih Oxford United Gary Rowett ketika membicarakan soal pemain U-21 dan peluang mereka membela tim utama. Ia hanya menyebutkan nama Brodie Spencer, Gatlin O’Donkor, Jacob Knightbridge, dan Josh Johnson dalam komentarnya di laman resmi klub.

Bukan pertama kalinya Marselino menghadapi situasi seperti ini. Saat berseragam klub Belgia, KMSK Deinze, menit bermainnya juga terbatas. Selama musim 2023/2024, ia hanya tujuh kali dipercaya turun ke lapangan.

Kini, AS Trencin membuka pintu. Klub Slovakia ini bukan asing dengan talenta Indonesia. Dua musim lalu, mereka sempat diperkuat Witan Sulaeman yang kini merumput bersama Persija Jakarta.

Di sisi lain, Trencin tengah dalam performa positif. Mereka duduk di peringkat kedua klasemen sementara Liga Slovakia dengan 12 poin dari enam pertandingan—jumlah yang sama dengan pemuncak klasemen Spartak Trnava.

Situasi ini bisa jadi momentum yang tepat bagi Marselino untuk menemukan kembali kepercayaan diri dan menit bermain yang ia butuhkan.

Bagi publik Indonesia, perjalanan Marselino selalu menarik diikuti. Ia adalah representasi mimpi banyak pemain muda kita tapi hanya sedikit yang berani mengambil risiko. Keluar dari zona nyaman dan menantang diri di panggung Eropa, padahal bayaran berkali lipat menanti di negeri sendiri.

Meski jalan itu tidak selalu lurus dan mulus, Marselino masih terus melangkah. Kita menanti kisah manis Marselino di Slovakia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika