REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Tiga pemanjat tebing muda Indonesia akan berlaga di IFSC Climbing World Cup Koper 2025 untuk nomor lead yang berlangsung di Koper, Slovenia, pada 5–6 September. Skuad Merah Putih diwakili oleh Putra Tri Ramadani, Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang, dan Sukma Lintang Cahyani.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC), ajang ini merupakan seri terakhir Piala Dunia 2025 untuk disiplin lead. Ini menjadi panggung penting bagi Indonesia dalam memperluas kiprah di luar nomor speed. Sepanjang tahun ini, Putra Tri Ramadani, yang berusia 19 tahun, telah mengikuti beberapa seri Piala Dunia, termasuk di Bali dengan posisi ke-17, Innsbruck di posisi ke-16, dan Madrid di peringkat 16.
Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang, 21 tahun, juga menunjukkan performa yang solid dengan mengikuti berbagai seri Piala Dunia, seperti di Wujiang menempati posisi ke-32, Bali (8), Innsbruck (12), Chamonix (58), dan Madrid (26). Sementara itu, Sukma Lintang Cahyani, 20 tahun, juga berkompetisi di Wujiang dengan hasil posisi ke-18, Bali (28), Innsbruck (35), Chamonix (28), dan Madrid (31).
Sebelumnya, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) menyatakan bahwa pengiriman atlet ke berbagai kejuaraan internasional adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun kekuatan di disiplin lead dan boulder menyongsong Olimpiade Los Angeles 2028. Dengan format baru di Olimpiade tersebut, panjat tebing akan mempertandingkan tiga disiplin yakni speed, lead, dan boulder secara terpisah, masing-masing memperebutkan dua medali untuk sektor putra dan putri.
Dengan demikian, total enam medali akan diperebutkan pada Olimpiade 2028, meningkat dari empat medali yang diperebutkan pada Olimpiade Paris 2024 yang masih menggunakan format kombinasi (lead dan boulder) serta speed.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.