Rabu 03 Sep 2025 03:31 WIB

Pemkot Yogyakarta Kembangkan Pertanian Terintegrasi dengan Pengolahan Sampah

Pemkot Yogyakarta manfaatkan lahan di Tegal Gendu untuk pertanian terintegrasi dengan pengolahan sampah organik.

Rep: antara/ Red: antara
Pemkot Yogya kembangkan pertanian terintegrasi pengolahan sampah.
Foto: antara
Pemkot Yogya kembangkan pertanian terintegrasi pengolahan sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA, – Pemerintah Kota Yogyakarta mengembangkan proyek pertanian terintegrasi dengan pengolahan sampah di lahan milik pemkot di Tegal Gendu, Prenggan, Kecamatan Kotagede. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyampaikan bahwa lahan seluas 1.500 meter persegi ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Proyek ini akan melibatkan pembuatan biopori dan pengolahan sampah organik dari dapur yang tidak berbau, untuk memelihara maggot yang hasilnya akan dimanfaatkan dalam pertanian. "Kami akan membuat pupuk di sini dan mendirikan demplot percontohan untuk tanaman seperti cabai, terong, atau pisang," ujar Hasto.

Hasto mencontohkan bahwa model pertanian terintegrasi dengan pengolahan sampah ini telah diterapkan di Bausasran. Sampah organik diolah dengan metode biopori dan sisa makanan digunakan untuk memelihara maggot. Hasil dari maggot ini kemudian dimanfaatkan sebagai pakan lele dan pupuk untuk pertanian.

"Dengan integrasi ini, pengolahan pupuk dapat membantu menyelesaikan masalah sampah di wilayah Prenggan. Lahan ini sudah milik pemkot sehingga bisa segera dimulai," tambahnya.

Menurut Hasto, pemanfaatan lahan dengan pendekatan pertanian terpadu ini selaras dengan Gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos). Ia menegaskan pentingnya pemilahan sampah dari rumah agar sampah dapur organik bisa masuk ke biopori atau digunakan sebagai pakan maggot.

"Model seperti ini akan coba diterapkan untuk menyelesaikan masalah sampah di lingkungan masing-masing," kata Hasto.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement