REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Uya Kuya tampak berbeda setelah dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) malam. Kediaman artis yang bernama asli Surya Utama itu kini dipasang police line atau garis polisi.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Senin (1/9/2025) pukul 16.40 WIB, para pengendara motor tampak lalu-lalang di Jalan Statistik. Saat melewati depan rumah tersebut, hampir setiap pengendara melihat kondisi rumah yang porak-poranda. Sebagian warga bahkan berhenti untuk mengambil video.
Saat sepasang suami istri melintas, sang suami berkomentar, “Nggak dibakar aja untung.”
Rumah bercat putih itu juga dipenuhi tulisan protes dari massa. Di tembok pintu utama tampak coretan merah bertuliskan “Disita Rakyat”. Ada pula tulisan dengan cat semprot berwarna hitam, “Artis Tol*l” dan “Uya Kuya Joget Pake Duit Rakyat!”
Beberapa anak kecil yang lewat juga turut berkomentar. “Gila kayak rumah angker,” ujar seorang bocah berusia sekitar 10 tahun sambil berjalan santai.
Seorang warga, Sundoro, mengatakan sebelum kejadian pada Sabtu (30/8/2025) malam, ia sempat melintas di depan rumah Uya Kuya. “Saat saya lewat Maghrib, masih sepi waktu itu. Cuma banyak warga yang sudah kumpul berjaga di depan. Rumah ini masih sepi,” ujar Sundoro saat berbincang dengan Republika.co.id.

Setelah Isya, lanjutnya, massa mulai masuk ke rumah yang terletak di depan Rumah Dinas Badan Statistik itu. “Massa sudah banyak masuk sekitar jam 21.00 WIB,” ucapnya.
Kediaman Uya Kuya menjadi sasaran penjarahan di tengah gelombang unjuk rasa menolak rencana kenaikan tunjangan DPR. Uya menjadi salah satu anggota DPR yang mendapat sorotan setelah terekam berjoget bersama Eko Patrio dan anggota DPR lainnya dalam Sidang Tahunan MPR RI pada 15 Agustus 2025.
Aksi berjoget di gedung DPR itu memantik amarah masyarakat karena dianggap menari di atas penderitaan rakyat. Uya sendiri sudah menyampaikan permintaan maaf melalui video yang diunggah di media sosialnya.
View this post on Instagram