Senin 01 Sep 2025 00:30 WIB

Polres Bogor Bantah Keterlibatan Anak TNI dalam Isu Serangan Markas Brimob

Kapolres Bogor menegaskan tidak ada keterlibatan anak TNI dalam isu serangan Markas Brimob Cikeas, usai pengakuan tersangka terbukti hoaks.

Rep: antara/ Red: antara
Kapolres Bogor bantah isu anak TNI perintah serang Brimob Cikeas.
Foto: antara
Kapolres Bogor bantah isu anak TNI perintah serang Brimob Cikeas.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR, – Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto, menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan anak anggota TNI dalam isu provokasi serangan terhadap Markas Brimob Cikeas. Pernyataan ini disampaikan setelah beredarnya video pengakuan seorang tersangka berinisial M yang diduga diperintah seorang B, anak anggota TNI di Jakarta, untuk melakukan penyerangan.

"Pengakuan tersangka M hanya akal-akalan agar bisa lolos dari proses hukum. Ia sengaja mencatut nama anak anggota TNI supaya mendapat perlindungan," ujar Kapolres di Cibinong, Minggu (31/8) malam.

Menurut Wikha, hasil konfrontasi langsung kedua belah pihak serta pemeriksaan digital membuktikan bahwa pengakuan tersebut adalah bohong. Tidak ada bukti keterlibatan B maupun keluarganya dalam rencana provokasi itu.

Polisi menemukan bahwa M pernah beberapa kali menggunakan nama B dan ayahnya untuk menghindari masalah hukum, termasuk dalam kasus pelanggaran lalu lintas. Pola serupa dilakukan kembali saat ia ditangkap.

Langkah Tegas Aparat

Dengan penemuan ini, Polres Bogor memastikan bahwa rencana penyerangan ke Brimob Cikeas murni inisiatif pelaku sipil tanpa campur tangan pihak militer. Kapolres meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi hoaks yang beredar karena tujuan utama informasi palsu tersebut adalah menciptakan keresahan dan mengadu domba.

"Kami harap masyarakat tetap tenang, jangan percaya berita yang belum jelas kebenarannya. Hoaks seperti ini sengaja dihembuskan untuk menimbulkan kegaduhan," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa TNI-Polri di Bogor solid menjaga situasi Kamtibmas bersama pemerintah daerah. Langkah nyata akan ditunjukkan dengan apel gabungan dan patroli skala besar pada Senin (1/9).

Patroli gabungan akan melibatkan personel Polri, TNI, serta unsur pemerintah daerah sebagai komitmen menghadirkan rasa aman dan menjaga stabilitas di Kabupaten Bogor. Menurut Wikha, aparat keamanan siap menjalankan perintah Presiden untuk mengambil langkah tegas terhadap pelanggar hukum, sekaligus memastikan wilayah Bogor tetap kondusif.

Sebelumnya, Polres Bogor menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus provokasi penyerangan Brimob Cikeas setelah mengamankan 17 terduga pelaku dalam operasi pengamanan di Kabupaten Bogor, Sabtu (30/8) malam. Wikha menjelaskan, empat orang tersebut memiliki peran penting dalam rencana penyerangan yang beredar lewat pamflet provokatif di media sosial sejak siang hingga malam.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement