Kamis 28 Aug 2025 17:52 WIB

Sempat Ditutup Karena Aksi Demo Berubah Ricuh, Jalan Tol Cawang-Grogol Kembali Dibuka

Kendaraan dari arah Cawang maupun Grogol telah kembali melintas dengan normal.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Israr Itah
Demonstrasi rusuh di sekitar kawasan DPR RI, Kamis (28/8/2025). Wanita jilbab pink tampak menantang polisi
Foto: Bayu Adji Republika
Demonstrasi rusuh di sekitar kawasan DPR RI, Kamis (28/8/2025). Wanita jilbab pink tampak menantang polisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan Tol Cawang-Grogol yang melintasi depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta kembali dibuka setelah sempat ditutup akibat aksi oleh mahasiswa pada Kamis (28/8/2025) sore. Saat ini, kendaraan dari arah Cawang maupun Grogol telah kembali melintas dengan normal.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, jalan tol itu sudah kembali dibuka sejak sekitar pukul 17.25 WIB. Sebab, massa yang sebelumnya menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR telah berhasil dipukul mundur oleh aparat kepolisian.

Baca Juga

Meski begitu, massa aksi masih menyebar ke sejumlah lokasi, seperti Senayan, Pejompongan, Palmerah, dan Slipi. Karena itu, Jalan Gatot Subroto dari arah Senayan menuju Palmerah belum bisa dilalui kendaraan hingga pukul 17.45 WIB.

Saat ini, aparat kepolisian juga masih terus bersiaga di sekitar Kompleks Parlemen, Senayan. Beberapa kali, polisi juga masih menembakkan gas air mata ke arah massa yang masih menyebar. Sementara itu, suara petasan masih terdengar dari arah massa aksi yang melakukan perlawanan.

Sejumlah mahasiswa bersama masyarakat melakukan aksi di depan Gedung DPR sejak pukul 14.00 WIB. Mahasiswa itu menutut DPR dibubarkan karena dinilai tidak bisa menyalurkan aspirasi rakyat.

Salah seorang orator dalam aksi itu menyatakan, para mahasiswa menuntut DPR mengevaluasi kinerjanya. Apalagi, beberapa hari terakhir ada anggota wakil rakyat yang berjoget ria di atas penderitaan rakyat.

"Kami menolak segala bentuk penindasan kepada rakyat," kata dia melalui pengeras suara.

Massa aksi juga menuntut transparansi gaji para anggota DPR. Mereka menilai hal tersebut wajar karena gaji para wakil rakyat itu menggunakan hasil pajak dari rakyat.

Massa aksi juga menolak adanya tunjangan perumahan bagi para anggota DPR. Mengingat, saat ini masih banyak rakyat yang hidup dalam kesusahan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement