REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Donald Trump memberlakukan tarif sebesar 50 persen pada sebagian besar impor AS dari India. Ini merupakan ancaman terkini untuk menghukum salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut atas pembelian minyak Rusia dengan potongan harga.
Tarif tersebut, yang mulai berlaku tepat setelah tengah malam pada Rabu di Washington, berisiko menimbulkan kerusakan signifikan pada perekonomian India dan semakin mengganggu rantai pasokan global.
Merujuk the Guardian, tarif AS sebesar 25 persen terhadap barang-barang India mulai berlaku awal bulan ini. Namun, Trump mengumumkan rencana untuk menggandakan tarif tersebut, dengan alasan pembelian minyak Rusia oleh New Delhi, yang menurut Gedung Putih secara tidak langsung mendanai perang melawan Ukraina.
Presiden AS telah secara signifikan meningkatkan tarif AS terhadap barang-barang dari sebagian besar negara di dunia sejak menjabat kembali di Gedung Putih pada bulan Januari, sehingga memperburuk hubungan dengan negara-negara sekutu dan saingannya serta memicu kekhawatiran akan inflasi yang lebih tinggi.
Langkah terbaru ini membuat eksportir India menghadapi bea masuk tertinggi yang dikenakan Trump terhadap barang-barang dari luar negeri. Brasil juga bergulat dengan tarif 50 persen atas ekspornya ke AS.

Para menteri di India berargumentasi bahwa India telah dirugikan secara tidak adil karena hubungan perdagangannya dengan Rusia dan para pejabat memperingatkan bahwa negara tersebut kemungkinan akan bekerja lebih erat dengan Moskow dan Beijing – dan semakin menjauh dari Washington – sebagai dampaknya.
Sebagian besar ekspor barang India ke AS (senilai 87,3 miliar dolar AS ke Amerika tahun lalu, menurut perwakilan perdagangan AS) kini dikenakan bea masuk yang tinggi, meskipun beberapa produk utama termasuk ponsel pintar akan dikenai bea masuk untuk saat ini.
Tindakan tersebut, yang dikonfirmasi dalam pemberitahuan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS awal pekan ini, mendorong beberapa ekonom memperkirakan penurunan tajam dalam perdagangan antara kedua negara.
“Saya tidak peduli apa yang dilakukan India terhadap Rusia,” klaim Trump di Truth Social, jejaring sosialnya, bulan lalu. “Mereka bisa bersama-sama menghancurkan perekonomian mereka yang sudah mati, saya peduli.”