REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto menyitir soal situasi pangan di Indonesia. Prabowo berpidato dalam rangka Sidang Tahunan MPR dan memperingati HUT RI ke-80. Prabowo membahas soal nasib petani dan perbaikan kesejahteraan.
Pemerintah, kata dia, meningkatkan harga beli gabah menjadi Rp6.500/kg, agar petani sebagai produsen menikmati keuntungan yang berarti.
"Hari ini kita surplus produksi beras. Stok cadangan beras nasional lebih dari 4 juta ton, tertinggi dalam sejarah kita," kata Presiden. Untuk pertama kalinya, lanjut Kepala Negara, dalam puluhan tahun, Indonesia kembali mengekspor beras dan jagung.
"Saya perhatikan di mana-mana, para petani tersenyum karena harga gabah stabil dan penghasilan mereka meningkat," kata Presiden lagi.
Presiden kemudian menegaskan soal langkah hukum yang akan diambil bila ada kecurangan, manipulasi, penipuan, sampai upaya penimbunan dan menahan distribusi pangan. Prabowo menekankan, "Pemerintah yang saya pimpin tidak akan ragu-ragu: Kami akan selalu tegas pada mereka yang melanggar aturan, mempersulit kehidupan rakyat!"
Namun di masyarakat saat ini tengah terjadi kelangkaan beras premium yang dijual di toko-toko ritel. Hal ini terjadi menyusul pengungkapan kasus beras premium oplosan oleh Mentan Amran Sulaiman beberapa waktu lalu.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin angkat bicara terkait isu kelangkaan stok beras premium di ritel modern dalam beberapa waktu terakhir. Ia menyebut penyebabnya adalah terhentinya pasokan baru dari produsen akibat situasi yang tidak kondusif menyusul dugaan beras oplosan.
“Saya sebagai peritel yang memiliki anggota 54 ribu, dalam keadaan kemarin banyak anggota saya dipanggil polisi karena menjual beras yang diumumkan (dugaan beras oplosan), sehingga kami mengurangi,” ujar Solihin seusai pembukaan Indonesia Shopping Festival (ISF) di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Menurut Solihin, permintaan aparat kepolisian untuk memintai keterangan para peritel membuat pelaku usaha ritel merasa tidak nyaman. Ia menambahkan, terdapat perbedaan sikap antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah terhadap produk beras premium yang dijual di rak ritel.
“(Ada) pemerintah yang tetap menginginkan produk yang disebut tadi tetap dipajang, tapi ada pemerintah daerah, provinsi loh ya, yang meminta produk-produk yang disebutkan Mabes Polri itu diturunkan. Nah, itu kita mau bicara apa,” ujarnya.
Kemudian berdasarkan pantauan Republika, di Alfamart kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat seorang pegawai mengatakan rak beras sudah kosong sejak sepekan lalu. “Beras kita lagi kosong kak, sudah semingguan” ujar Fadli salah satu pegawai Alfamart, Kamis (14/8/2025).
Fadli mengatakan, sejak ada isu perihal beras oplosan, manajemen meminta mereka menarik beras premium di rak. Terlihat di dalam toko itu rak beras hanya diisi dengan beras merah, dan produk lain, seperti makanan ringan.
Kondisi serupa terjadi di Indomaret Kebon Jeruk. Menurut pegawai di sana, kelangkaan terjadi karena adanya penarikan produk. “Iya langka, soalnya ditarik gara-gara isu oplosan. Di sini tinggal beras premium merek Indomaret saja,” tutur Citra, pegawai Indomaret.