Ahad 10 Aug 2025 09:47 WIB

‘Kasih Tahu Bagaimana Dia Gugur’ Mo Salah Sikat UEFA Soal Pele dari Palestina

Para pesepakbola Palestina menjadi sasaran langsung dalam serangan Israel di Gaza.

epa10558844 Mohamed Salah of Liverpool reacts during the English Premier League soccer match between Chelsea FC and Liverpool FC in London, Britain, 04 April 2023.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
epa10558844 Mohamed Salah of Liverpool reacts during the English Premier League soccer match between Chelsea FC and Liverpool FC in London, Britain, 04 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penyerang Liverpool Mohamed Salah pada Sabtu mengkritik unggahan di media sosial badan sepak bola Eropa (UEFA) soal kematian Suleiman Al-Obeid, yang dikenal sebagai "Pele Palestina". UEFA dalam unggahannya hanya menyebutkan berbela sungkawa tanpa menyinggung fakta bahwa Al-Obeid syahid dibunuh tentara Israel. 

Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengatakan bahwa Al-Obeid (41 tahun) dibunuh oleh serangan Israel yang menargetkan warga sipil yang menunggu bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza selatan pada Rabu pekan lalu.

Baca Juga

Dalam postingan singkat di platform media sosial X, UEFA menyebut mantan anggota tim nasional itu sebagai “bakat yang memberikan harapan kepada banyak anak, bahkan di masa-masa paling kelam sekalipun.”

“Dapatkah Anda memberitahu kami bagaimana dia meninggal, di mana, dan mengapa?” UEFA tidak segera memberikan komentar atas unggahan itu.

Salah satu bintang Liga Premier terbesar, Salah yang berusia 33 tahun, sebelumnya menganjurkan agar bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza dalam perang yang sudah berlangsung hampir dua tahun. Ia memiliki kedekatan dengan Gaza terkait asalnya yang dari Mesir.

PFA kemudian memposting pernyataan di halaman Facebook-nya yang dikaitkan dengan Presiden UEFA Aleksander Ceferin, menyebut Al-Obeid sebagai bukti kegembiraan yang dapat tumbuh di hati orang-orang meski mengalami kesulitan.

“Dia memberikan bakat dan dedikasinya kepada anak-anak Gaza dan memberikan impian mereka harapan untuk berkembang meski menderita,” bunyi pernyataan itu. “Kematiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia sepak bola dan semua orang yang mengakui kekuatan olahraga untuk menyatukan masyarakat.”

PFA mengatakan pada Sabtu bahwa 325 pemain, pelatih, administrator, wasit dan anggota dewan klub di komunitas sepak bola Palestina telah tewas dalam konflik Israel-Hamas sejak Oktober 2023. Para pesepakbola Palestina telah menjadi sasaran langsung dalam serangan Israel di Gaza.  Bintang sepak bola tersebut adalah anggota komunitas olahraga ke-662 yang syahid di Gaza sejak awal perang, tambah PFA.

Sebagai penyerang dan pemain sayap yang berbakat, al-Obeid menjadi terkenal di awal tahun 2000-an dan tetap menjadi salah satu pemain Palestina yang paling dikagumi selama lebih dari satu dekade.

photo
Suleiman Ahmed Zaid al-Obaid, - (Media Sosial)

Ia mencetak gol internasional pertamanya untuk Palestina melawan Yaman dalam Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat 2010. “Selama kariernya yang panjang, Al-Obeid mencetak lebih dari 100 gol, menjadikannya salah satu bintang paling cemerlang dalam sepak bola Palestina,” kata asosiasi sepak bola tersebut.

Ia juga mewakili tim nasional selama kualifikasi Piala Challenge Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) 2012 dan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014. Al-Obeid memenangkan penghargaan Sepatu Emas Liga Premier Jalur Gaza selama tiga musim berturut-turut pada tahun 2016, 2017, dan 2018.

Ia adalah pemain tim nasional Palestina ketiga yang dibunuh oleh Israel selama genosida tersebut. Mouyin Al-Maghribi dan Mohammed Barakat masing-masing dibunuh pada bulan Januari dan Maret 2024.  

Komite Olimpiade Palestina mengatakan setidaknya 13 atlet dan pelatih Palestina telah syahid bulan ini karena pasukan pendudukan Israel terus melakukan kejahatan dan pembantaian terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement