Kamis 07 Aug 2025 12:49 WIB

Tak Dihiraukan Dedi Mulyadi, Pekerja Pariwisata Bakal Gelar Demo ke Jakarta Hingga Mogok Massal

Banyak pekerja wisata yang dinilai terancam di PHK akibat larangan studi tour.

Bus Pariwisata Terpakir di Garasi Jalan HMS Mintaredja, Kota Cimahi, Jawa Barat. Bus Pariwisata Sangat Terdampak dengan Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi
Foto: Ferry Bangkit
Bus Pariwisata Terpakir di Garasi Jalan HMS Mintaredja, Kota Cimahi, Jawa Barat. Bus Pariwisata Sangat Terdampak dengan Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Solidaritas Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat (S-P3JB) mengancam bakal menggelar demonstrasi jilid 2 hingga mogok massal pada tanggal 25 Agustus mendatang. Mereka akan demo lantaran tuntutan tidak digubris Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. 

Koordinator S-P3JB Herdis Subarja mengatakan akan melakukan aksi demonstrasi kembali akibat tuntutan yang dilayangkan pencabutan larangan studi tur tidak digubris Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Mereka pun mengancam akan berangkat ke Jakarta untuk demonstrasi apabila tidak digubris kembali.

Baca Juga

"P3JB merasa Gubernur Dedi Mulyadi sama sekali menghiraukan aspirasi dan keluhan yang dirasa oleh para pekerja pariwisata jawa barat, bahkan cenderung anti kritik dan seolah membela dirinya bahwa yang diputuskannya benar," ucap Herdis saat dikonfirmasi, Kamis (8/8/2025).

Dampak yang timbulkan, ia menyebut banyak pekerja pariwisata yang terancam di PHK dan tidak bisa bekerja. Herdis menjelaskan kondisi pekerja pariwisata yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Masalah yang dirasakan dan dihadapi para pekerja pariwisata di Jawa Barat sangat memprihatinkan," kata dia.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Barat melalui dinas pariwisata, dinas tenaga kerja, dinas perhubungan, dinas UMKM, hingga biro kesra provinsi Jabar. Akan tetapi, mereka tidak memberikan solusi.

"Jika dalam aksi nanti gubernur Dedi Mulyadi tidak dapat memenuhi tuntuntannya, aksi ini akan langsung berlanjut ke istana presiden di Jakarta, pasti ini akan kami lakukan," ungkap dia.

Sebelumnya, ia mengaku sudah melayangkan surat kepada Presiden Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani. Mereka sebelumnya sempat melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Gedung Sate, Jalan Diponegoro beberapa waktu lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement