REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis mengumumkan bahwa mereka akan menjatuhkan bantuan kemanusiaan dengan total 40 ton ke Jalur Gaza mulai Jumat (1/8/2025) mendatang. Pengiriman dan penjatuhan bantuan lewat udara akan bekerja sama dengan otoritas Yordania.
“Kami akan mengatur, mulai Jumat dan dengan koordinasi erat dengan otoritas Yordania, empat penerbangan yang masing-masing membawa 10 ton makanan ke Jalur Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot kepada stasiun televisi Prancis BFM TV, Selasa (30/7/2025).
Barot menyampaikan pernyataan tersebut saat menjadi salah satu ketua konferensi tingkat tinggi mengenai solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel di markas besar PBB di New York. Ia menekankan bahwa rute udara ini “bermanfaat” namun “tidak memadai”, dan mencatat bahwa 52 ton metrik bantuan kemanusiaan Prancis saat ini tertahan hanya beberapa kilometer dari Jalur Gaza.
“Oleh karena itu, sangat penting bagi otoritas Israel agar setuju untuk membuka kembali akses darat ke Gaza dengan cara yang cukup berarti guna meringankan penderitaan mengerikan yang dialami penduduk sipil di sana,” ujar Barrot.
Menteri Prancis itu juga menegaskan kembali bahwa mereka telah mencapai, bahkan melampaui target yang telah mereka tetapkan dengan menciptakan momentum melalui pengumuman Inggris yang mempertimbangkan untuk mengakui negara Palestina.
“Negara-negara lain mengikuti langkah tersebut. Singkatnya, kami telah menghidupkan kembali cakrawala politik: solusi dua negara, yang sebelumnya berada di ambang kehancuran,” kata dia.
View this post on Instagram