Jumat 27 Jun 2025 18:39 WIB

Indonesia dan Malaysia Sepakat Dukung Palestina Lewat Two-State Solution

Prabowo dan Anwar Ibrahim mengakui membahas situasi di Iran dan Gaza.

Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (27/6/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (27/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim tidak hanya membicarakan hubungan kedua negara, melainkan juga situasi global yang terjadi belakangan ini. Prabowo dan Anwar mengaku, keduanya turut menyoroti berbagai isu strategis global, mulai dari konflik di Timur Tengah hingga dinamika kawasan Asia Tenggara.

"Di tingkat global, kita membahas perkembangan konflik Iran-Israel, juga situasi terkini di Palestina. Kita tetap menganjurkan penyelesaian damai di semua pihak. Kita menyambut baik adanya gencatan senjata antara Israel dan Iran. Kita berharap ini bisa langgeng, bisa terus menuju penyelesaian yang damai," ujar Prabowo saat menggelar pernyataan bersama dengan PM Awnar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (27/6/2025).

Baca Juga

Prabowo menegaskan, Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan pandangan terhadap pentingnya penyelesaian damai di kawasan konflik. Kedua negara juga sepakat untuk mendukung penuh kemerdekaan Palestina.

"Mengenai Palestina, kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina. Hanya two-state solution yang bisa mengakhiri pertikaian tersebut. Indonesia dan Malaysia memandang perlu, upaya kolektif global untuk mendorong penyelesaian konflik-konflik secara damai," ucap Prabowo.

Senada dengan Prabowo, PM Anwar Ibrahim juga menekankan pentingnya peran ASEAN dan kerja sama bilateral dalam menghadapi berbagai tantangan global. Dia menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia di kawasan, termasuk dalam menyikapi konflik di Timur Tengah dan Asia Tenggara.

"Dalam menghadapi umpamanya isu-isu tarif dan isu-isu kekangan hubungan antarabangsa, kekuatan kita adalah kekuatan domestik, kekuatan bilateral, dan kekuatan ASEAN. Dan ini kita harus bina dengan semangat yang ada di kalangan pimpinan," ucap Anwar.

Dia pun menggarisbawahi peran aktif Indonesia dalam membantu menyelesaikan konflik di Myanmar. Anwar juga menyoroti perkembangan situasi di Gaza dan ketegangan Iran–Israel, serta menyampaikan sikap tegas Malaysia terhadap agresi Israel.

Dia menyebut, pemerintah Malaysia menyambut baik gencatan senjata yang sedang berlangsung. "Kita rasa selega buat sementara karena ada ceasefire, gencatan senjata di antara Israel dan Iran," ucap Anwar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement