Laporan jurnalis Republika Andi Muhyiddin dari Slupsk, Polandia
REPUBLIKA.CO.ID, SLUPSK – Angin musim panas di Polandia tak hangat seperti bayangan. Ia datang dari utara, dingin dan tajam, menyelinap di antara batik dibalut jaket. 17 derajat celcius saat itu. Tapi di suatu sore, 16 Juni 2025, di sebuah desa bernama Strzelinko, tak jauh dari Kota Slupsk, saya merasa seperti sedang pulang. Bukan ke kampung halaman tapi ke Bali, yang kini berdiri anggun di tanah Eropa.
Di atas lahan seluas tiga hektare, berdiri Bali Indah Cultural Park, pusat kebudayaan Bali terbesar di Eropa. Kawasan ini terletak di tengah Dolina Charlotty Resort, sebuah kompleks alam dan wisata eksklusif yang tersembunyi di antara hutan dan danau, di bagian utara Polandia.
Bali Indah bukan sekadar taman budaya, melainkan miniatur kehidupan Bali yang hidup. Lengkap dengan pura, ogoh-ogoh, sanggar kesenian, patung, gapura, bale bengong, dan bahkan aroma dupa yang tak bisa ditiru.
70 Tahun Persahabatan
Hadir dalam peresmian taman budaya Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Gubernur Bali, I Wayan Koster, didampingi jajaran KBRI Warsawa, serta Konsul Kehormatan RI di Polandia, dan Miroslaw Wawrowski, pemilik Dolina Charlotty Resort—yang juga menjadi penggagas proyek ini.
“Ini akan menjadi cultural art space dan menjadi tidak saja wadah memamerkan Bali di Eropa tapi juga nilai-nilai dan budaya yang ada di Bali. Menurut saya ini akan menjadi satu tempat yang akan menarik bagi masyarakat Eropa untuk mempelajari budaya Bali dan juga budaya Indonesia pada umumnya,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Senin (16/6/2025) waktu Polandia.
Peresmian ini sekaligus menjadi penanda 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Polandia, dan menjadi simbol konkret bahwa budaya dapat menjembatani jarak, bahasa, dan sejarah.
Tarian, Suara Gamelan, dan Cinta Seorang Warga Polandia...
Ikuti Whatsapp Channel Republika