REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Media Teheran membuat laporan mengenai serangan militer negaranya terhadap Israel. Hal itu merupakan balasan atas serangan Israel sebelumnya yang menargetkan tempat tinggal dan sarana strategis negara penerus Persia.
Serangan gelombang kedua telah dimulai terhadap sejumlah target di dalam Israel, dengan media Israel melaporkan ledakan besar saat rudal Iran berjatuhan.
Laporan mengatakan rudal diluncurkan dari ibu kota, Teheran, dan Kermanshah, di Iran barat, menuju sasaran jauh di Israel.
Iran memulai serangan balasan terhadap target-target Israel pada Jumat malam waktu setempat, setelah agresi Israel menargetkan lokasi-lokasi, termasuk bangunan tempat tinggal , di dalam Iran.
Gambar dan rekaman jelas yang diambil oleh Israel menunjukkan rudal Iran meledak saat menghantam dan menciptakan bola api besar.
Seorang pejabat militer senior Iran, Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan “Operasi Janji Sejati 3” — sebutan untuk serangan balasan Iran — akan terus berlanjut selama diperlukan.
Pada Jumat malam, rezim Israel melancarkan serangkaian serangan militer di dan dekat ibu kota Iran, Teheran, serta kota-kota Iran lainnya. Bersamaan dengan itu, dan mengantisipasi respons Iran yang menghancurkan, menteri urusan militer Israel, Israel Katz, mengumumkan keadaan darurat di seluruh Israel.
Militer Israel juga melancarkan serangan terarah terhadap petinggi militer Iran. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri dan Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami tewas di Teheran.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menunjuk petinggi militer baru pada hari yang sama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika