REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Wakapolda Kepri Brigjen Pol. Anom Wibowo menyebutkan personel Bidhumas Polri berperan penting sebagai garda terdepan dalam menjembatani komunikasi Polri dengan masyarakat.
"Bidhumas adalah wajah Polri, garda terdepan membangun citra positif membawa opini publik dan menjembatani komunikasi antara Polri dengan masyarakat," kata Anom dalam pembukaan Rapat kerja teknis (Rakernis) Bidhumas Polda Kepri tahun 2025 di Batam, Rabu.
Jenderal polisi bintang satu ini menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi Polri di era digital saat ini membutuhkan peran Bidhumas untuk mengambil peluang lebih dekat dengan masyarakat dalam menyampaikan informasi secara transparan dan membangun kepercayaan publik.
Jabatan Kadiv Humas Polri saat ini yang diampu Irjen Pol. Sandi Nugroho sebagai lulusan terbaik Polri tahun 1995 (Adhi Makayasa) merupakan bentuk kepercayaan pimpinan Polri terhadap peran humas sebagai fungsi operasional bukan pendukung atau pembina.
"Di sisi lain Polri juga dihadapkan pada tantangan besar berupa penyebaran hoaks, disinformasi dan narasi negatif yang dapat mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban," katanya mengingatkan.
Selain itu, peran Bidhumas Polri memberikan pembinaan kepada masyarakat dalam bermedia sosial. Ini pula yang melatarbelakangi Polda Kepri mengadakan lomba-lomba Tiktok dan konten kreator dalam rangka HUT Ke-79 Bhayangkara.
"Disinilah (lomba) Polri akan memberikan pembinaan kepada masyarakat yang memang sekarang membuat konten-konten seperti itu bisa jadi ladang pekerjaan," ujarnya.
Perwira tinggi Polri itu juga mengingatkan personel Polri yang sudah berkecimpung di dunia digital, dan media sosial dapat terus menekuni bidang tersebut tanpa harus keluar dari Korps Bhayangkara.
Anom juga mengingatkan Bidhumas Polri harus mampu memahami karakteristik setiap platform media, baik konvensional maupun digital serta bagaimana menggunakannya secara maksimal untuk menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat.
Yang tak kalah penting, lanjut dia, adalah Bidhumas Polri harus siap merespon dengan cepat dan tepat terhadap isu-isu yang sensitif yang berkembang di masyarakat serta membangun hubungan yang harmonis dan profesional melalui kolaborasi dengan insan pers.
Dia mencontohkan, ketika terjadi peristiwa dan Bidhumas Polri terlambat menanggapi suatu konten media yang bernarasi negatif maka ketidakstabilan atau bentuk kecemasan, isu sosial, sehingga perlu upaya untuk antisipasi.
"Sekarang untuk mengantisipasi yang seperti ini yang utama adalah humas, kedua adalah siber, baru setelahnya yang lain-lain (pidum, pidsus, narkoba) itu menunggu," ujarnya.
Mantan Direktur Kerjasama Keimigrasian itu menekankan pentingnya peran humas sebagai penjaga stabilitas kamtibmas. "Melalui rakernis ini seluruh personel Polda Kepri dan jajaran dapat meningkatkan kompetensi analisis media, dalam memahami tren dan sentimen publik terhadap institusi Polri," kata Anom.
Rekernis Bidhumas Polri diikuti 85 peserta terdiri atas para kasihumas polres jajaran di wilayah Hukum Polda Kepri. Hadir sebagai narasumber Kepala Kantor Berita ANTARA Biro Kepri Yuniarti Jannatu Naim yang membawakan materi tentang media handling. Lalu, dari Kanwil Kemenkum terkait sosialisasi KUHP nasional, dari Komisi Informasi Penyiaran Publik (KIP) Kepri.
"Rakernis ini sejalan dengan amanat pimpinan, di mana setiap anggota Polri saat ini dituntut menjadi agen kehumasan," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad.
Dalam Rakernis Bidhumas Polri ini juga diadakan lomba media hadling yang dikomandoi oleh Kantor Berita Antara Biro Kepri yang menilai kemampuan seluruh kasih humas polres jajaran dalam menghadapi wawancara cegat wartawan.
Tampi sebagai juara kedua Kasi Humas Polresta Barelang Iptu Budi Santoso, dan juara pertama Kasubsi Humas Polres Natuna Aipda David Arviad.