REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kelompok-kelompok pejuang Palestina di Gaza sepekan belakangan melancarkan perlawanan terhadap penjajahan Israel melalui serangkaian operasi yang diberi sandi “Hajar Daud” alias “Batu Daud”. Operasi itu melawan agresi darat Israel yang disebut “Kereta Gideon”.
Pejuang perlawanan Palestina terus merespons agresi Israel tersebut dengan menggunakan berbagai taktik. Diantaranya serangan penembak jitu, alat peledak yang menargetkan kendaraan dan bangunan pendudukan, serta pertempuran bersenjata langsung.
Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka menyergap pasukan Israel dalam operasi yang direncanakan dengan cermat di daerah al-Athatra di Beit Lahia, di Jalur Gaza utara. Mereka menargetkan unit infanteri Israel yang terdiri dari 10 tentara, menyebabkan mereka tewas atau terluka.
Dilansir Almayadeen, Brigade al-Qassam mengatakan bahwa setelah para pejuangnya kembali dari garis depan, mereka mengkonfirmasi “menyergap unit infanteri Zionis dalam perangkap yang dilakukan dengan baik dan menyerang mereka dari jarak dekat dengan senjata ringan” dalam operasi pada 27 Mei.
Brigade al-Qassam juga mengumumkan bahwa para pejuangnya, berkoordinasi dengan Brigade al-Quds dari Jihad Islam, melawan pasukan Israel yang berlindung di dalam sebuah rumah di Khan Younis, di Gaza selatan. Serangan itu mengakibatkan jatuhnya korban di antara pasukan Israel.
Sedangkan pada Ahad. Aljazirah Arabia melansir operasi keamanan yang dilakukan oleh Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, di lingkungan Tuffah, timur Kota Gaza. Selama operasi tersebut, brigade tersebut menyita puluhan kilogram bahan peledak tinggi yang dijatuhkan oleh drone Israel di sebuah gedung beberapa hari sebelumnya.
Bahan-bahan ini adalah bagian dari operasi khusus yang direncanakan oleh tentara penjajah yang akan dilakukan oleh unit khusus yang berafiliasi atau agen tentara di daerah yang jauh dari perbatasan serangan di utara Jalur Gaza. Perampasan bahan peledak oleh Brigade al-Quds itu mencegah terjadinya kerusakan dahsyat di lokasi bahan peledak ditempatkan.
Pada Jumat, tentara penjajah Israel (IDF) mengakui bahwa dua tentaranya terluka parah, ketika pasukan Perlawanan terus melawan pasukan penyerang. Rinciannya, seorang tentara terluka di utara saat konfrontasi dengan Perlawanan, seperti dilansir surat kabar Israel The Jerusalem Post. Sementara itu, The Times of Israel melaporkan bahwa seorang tentara IDF yang bertugas di Batalyon 74 Brigade Lapis Baja ke-188 terluka parah di Jalur Gaza selatan.
Pasukan pendudukan Israel mengumumkan pada Kamis bahwa seorang pegawai Kementerian Keamanan terbunuh dalam operasi di Jalur Gaza utara. Menurut pernyataan tersebut, pria tersebut tewas akibat alat peledak meledak saat ia sedang mengoperasikan alat berat untuk merobohkan sebuah rumah di kawasan Jabalia. Alat yang kabarnya ditanam sebelumnya, meledak saat kegiatan pembongkaran. Investigasi awal yang dilakukan pasukan pendudukan menunjukkan bahwa ini merupakan pegawai Kementerian Keamanan ketiga yang terbunuh di Gaza sejak dimulainya perang.
Pada Rabu, Brigade al-Qassam juga mengumumkan keberhasilan penembak jitu yang menargetkan seorang tentara Israel dan serangan terhadap pengangkut personel lapis baja. Brigade al-Qassam dan Brigade al-Quds mengumumkan melakukan beberapa serangan, yang mengakibatkan terbunuh dan terlukanya pasukan Pasukan Pendudukan Israel di Gaza utara dan timur.

Sementara itu, sayap militer Jihad Islam, Brigade al-Quds, mengumumkan bahwa pada Selasa sore, mereka meledakkan sebuah rumah jebakan di mana pasukan Zionis dalam jumlah besar mengambil posisi di lingkungan al-Shujaiya di Kota Gaza.
Brigade al-Quds menyatakan bahwa lokasi operasi dilengkapi dengan bahan peledak, yang diledakkan secara bersamaan, dan menambahkan, "Kami mengonfirmasi bahwa unit Zionis menderita korban, baik tewas maupun terluka."
Pada 18 Mei, militer Israel mengungkapkan bahwa mereka telah memulai invasi darat besar-besaran di Gaza utara dan selatan, yang menandakan peningkatan konflik yang signifikan dan intensif sebagai bagian dari apa yang mereka namakan "Operasi Kereta Gideon".
Juru bicara IDF menyatakan bahwa pasukan darat telah melancarkan invasi luas di berbagai wilayah di Gaza utara dan selatan, menyusul serangan udara intensif yang bertujuan melemahkan kemampuan Perlawanan Palestina. IDF mengklaim angkatan udara mereka telah melakukan serangan pada awal pekan ini, menghantam lebih dari 670 lokasi di seluruh Jalur Gaza dalam apa yang mereka gambarkan sebagai upaya untuk menurunkan kemampuan operasional faksi perlawanan Gaza dan membuka jalan bagi serangan darat yang sedang berlangsung.
Nama sandi yang digunakan oleh pejuang Palestina dan tentara penjajah sedianya punya akar yang sama, yakni di kitab-kitab agama Samawi. Nabi Daud dikisahkan dalam Taurat dan Alquran bagian dari pasukan Bani Israil yang hendak merebut kembali Palestina melawan pasukan yang dipimpin raksasa Jalut alias Goliath. Nabi Daud mengalahkan Jalut dengan batu yang ditembakkan dari ketapelnya. Sedangkan Gideon adalah panglima militer dan nabi bangsa Israil yang memimpin perang melawan Bangsa Midian.