REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Riady Foundation menggagas inisiatif nasional bertajuk STEM Indonesia Cerdas yang menyasar lebih dari 500 satuan pendidikan perintis di seluruh Indonesia. Gerakan kolaboratif ini dihadirkan untuk menjawab tantangan kesenjangan akses, kualitas, dan sumber daya dalam pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), terutama di daerah tertinggal dan madrasah.
Direktur Eksekutif Riady Foundation, Stephanie Riady, menyebut inisiatif tersebut akan menjadi langkah strategis dalam membekali 10 juta siswa Indonesia dengan kecakapan dasar di bidang AI dan STEM.
“STEM Indonesia Cerdas adalah gerakan kolaboratif yang hadir untuk menjawab tantangan nyata, yakni kesenjangan akses, kualitas, dan sumber daya dalam pendidikan STEM di Indonesia,” ujar Stephanie dalam peluncuran program, Kamis (29/5/2025).
Ia menambahkan, pihaknya ingin mengubah cara pandang para siswa terhadap sains, teknologi, dan matematika yang selama ini dianggap rumit dan sulit dijangkau. Untuk itu, program ini akan mulai diimplementasikan pada kuartal ketiga tahun 2025, dengan pendanaan sebesar Rp500 miliar.
Program tersebut mencakup penyediaan modul ajar inklusif, pelatihan guru, platform pembelajaran digital terbuka, serta sistem pemantauan dan evaluasi berbasis data. Seluruh perangkat itu didesain dalam struktur kurikulum modular yang dapat direplikasi di berbagai jenis satuan pendidikan, termasuk sekolah negeri, swasta, madrasah, dan pesantren.
Stephanie menegaskan bahwa pendidikan sains tidak harus eksklusif atau mahal.
“Sains tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya, semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan bagi semua anak Indonesia,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa peluncuran program ini bukan sekadar seremoni simbolis, melainkan awal dari sebuah gerakan nasional yang membangun jejaring pembelajar lintas disiplin.
Pendiri Riady Foundation, Mochtar Riady, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk pengabdian untuk negeri yang telah menjadi bagian penting dalam hidupnya. Ia menyebut program ini sebagai salah satu dedikasi terakhirnya untuk bangsa.
“Pendidikan adalah warisan terbaik yang bisa kita tinggalkan untuk generasi penerus. Saya mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk berperan aktif. Anak-anak kita tidak hanya butuh mimpi, mereka butuh bekal untuk mewujudkannya,” ungkap Mochtar.
Ia juga menekankan bahwa STEM Indonesia Cerdas adalah langkah penting dalam menjawab tantangan global sekaligus membangun solusi nasional yang dapat diterapkan secara berkelanjutan.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti turut mengapresiasi program ini dan menilai bahwa gerakan tersebut sejalan dengan prioritas pembangunan nasional, khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Indonesia Cerdas mendukung visi pertumbuhan ekonomi 8 persen dan pembangunan SDM yang mandiri,” ujar Abdul Mu’ti.
Inisiatif STEM Indonesia Cerdas ke depan diharapkan dapat membentuk ekosistem pendidikan sains dan teknologi yang merata dan inklusif, serta menjadi model kolaboratif lintas sektor untuk pembangunan pendidikan Indonesia yang lebih baik.