REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Sejumlah wartawan dari berbagai media di Kabupaten Kuningan melakukan aksi spontan merespons pernyataan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Mereka mengaku kecewa karena pernyataan gubernur terkesan tidak menghargai keberadaan wartawan.
Aksi spontan para wartawan itu dilakukan dengan memasang spanduk bertuliskan ‘Bapa Aing Geus Teu Butuh Media, Boikot Gubernur Konten’. Spanduk itu dipasang di depan Kantor Bupati Kuningan.
Keberadaan spanduk itupun cukup menarik perhatian pengguna jalan. Namun, spanduk tersebut hanya sempat terpasang sekitar 30 menit sebelum akhirnya diamankan oleh petugas Satpol PP Kabupaten Kuningan.
Salah seorang jurnalis, Elly Said, mengatakan, pemasangan spanduk itu merupakan bentuk kekecewaan para jurnalis setelah adanya pernyataan gubernur, yang merasa cukup dengan media sosialnya. Sedangkan para jurnalis dari media massa bisa mengutip dari media sosial tersebut.
"Keberadaan kami sebagai insan pers berarti tidak dianggap. Saya berharap Pak Gubernur bisa lebih bijak mengeluarkan statement-nya, dan hargai insan pers," kata Elly.
Salah seorang jurnalis lainnya, Ali, menambahkan, keberadaan insan pers menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pilar demokrasi. Menurutnya, para insan pers selama ini menghasilkan produk yang terikat dengan kode etik jurnalistik.
“Jangan sampai kalimat yang disampaikan ke medsos, malah menyakiti teman-teman jurnalis. Soal efisiensi, kita maklumi, situasi negara sedang tidak baik-baik saja. Kita juga ikut perih dengan adanya efisiensi. Tapi, jangan sampai, sudah perih, malah disakiti,” tuturnya.