Rabu 16 Apr 2025 16:32 WIB

3.000 Ekstremis Yahudi Serbu Masjid al-Aqsa

Para pemukim Yahudi dikawal tentara dan polisi Israel.

Kelompok Yahudi memasuki kompleks Masjid al-Aqsa selama musim Paskah, April 2025.
Foto: x
Kelompok Yahudi memasuki kompleks Masjid al-Aqsa selama musim Paskah, April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Lebih dari 3.000 pemukim Israel menyerbu Masjid al-Aqsa dalam tiga hari belakangan. Sementara wilayah Yerusalem diubah penjajah menjadi barak militer.

Khatib Masjid Al-Aqsa Ekrima Sabri memperingatkan bahwa penodaan ribuan pemukim terhadap Al-Aqsa dan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, terhadap Masjid Ibrahimi mengirimkan pesan berbahaya.

Baca Juga

Sumber mengatakan kepada Aljazirah pada Rabu bahwa pemukim Israel mulai menyerbu Masjid Al-Aqsa pada hari keempat libur Paskah Yahudi, di tengah pengamanan yang ketat.

Sumber mengatakan bahwa 683 pemukim dan petugas polisi Israel telah menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa sejauh ini. Dilaporkan juga bahwa sejumlah pemukim menyerbu Pemakaman Bab al-Rahma dekat Masjid Al-Aqsa dan melakukan ritual Talmud di sana pagi ini.

Sementara itu, Pusat Wadi Hilweh Palestina menyatakan bahwa 3.386 pemukim ekstremis menyerbu Masjid Al-Aqsa selama tiga hari pertama Paskah.

Kegubernuran Yerusalem Palestina juga menyatakan bahwa polisi pendudukan Israel telah mengubah kota Yerusalem dan Kota Tuanya menjadi barak militer bertepatan dengan hari raya Paskah Yahudi, yang dimulai Sabtu lalu dan akan berlanjut selama seminggu.

Gubernuran tersebut mengkonfirmasi bahwa pasukan pendudukan memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina di Kota Tua Yerusalem untuk melindungi dari serangan pemukim, menghalangi masuknya jamaah ke Masjid Al-Aqsa, dan menahan beberapa dari mereka.

Sementara itu, khatib Masjid Al-Aqsa Sheikh Ekrima Sabri memperingatkan bahwa penodaan Al-Aqsa yang dilakukan ribuan pemukim dan penyerbuan Masjid Ibrahimi yang dilakukan Ben-Gvir mengirimkan pesan berbahaya.

Syekh Sabri mengatakan penggerebekan di Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi merupakan upaya memaksakan realitas baru dan mengubah identitas tempat suci Islam di Palestina. Mereka merupakan serangan terhadap Al-Aqsa dan otoritas Wakaf Islam. 

Syekh Sabri menganggap pemerintah pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas penodaan Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi. Dia mengatakan bahwa penjajah dan pemukim telah melewati garis merah dengan melakukan ritual Talmud di Al-Aqsa, menunjuk pada provokasi mereka terhadap jamaah Muslim.

Khatib Masjid Al-Aqsa menekankan bahwa pendudukan mengubah Yerusalem menjadi barak militer, memperketat pengepungan di sekitar gerbang Al-Aqsa, dan mencekik umat Islam. “Warga Palestina di wilayah pendudukan harus melakukan perjalanan ke Al-Aqsa,” kata Sabry.

Pada hari Selasa, Kegubernuran Yerusalem Palestina menyatakan bahwa jumlah pemukim yang menyerbu Masjid Al-Aqsa selama tiga hari pertama Paskah meningkat dua kali lipat tahun ini dibandingkan hari yang sama tahun lalu.

Gubernur menjelaskan bahwa selama hari-hari pertama Paskah 2025, Masjid Al-Aqsa menyaksikan peningkatan laju serangan, “dengan 494 pemukim menyerbu pada hari pertama (Ahad), meningkat menjadi 1.149 pada hari kedua, dan kemudian menjadi 1.732 pemukim pada hari ketiga, di bawah perlindungan pasukan pendudukan.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement