Selasa 15 Apr 2025 19:06 WIB

Perspektif Dosen dan Praktisi Tentang Peran TIK dalam Transformasi Digital

Pemahaman yang baik tentang TIK bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak.

Teknologi informasi dan komunikasi kini bukan sekadar alat bantu tetapi telah menjadi faktor utama mengakselerasi perubahan sosial dan ekonomi.
Foto: Cyber University
Teknologi informasi dan komunikasi kini bukan sekadar alat bantu tetapi telah menjadi faktor utama mengakselerasi perubahan sosial dan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang pesat dan menjadi fondasi utama berbagai sektor industri. Seiring revolusi digital, pemanfaatan TIK semakin krusial dalam meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing di era globalisasi.

Dedi Dwi Saputra, dosen Cyber University dari Program Studi Teknologi Informasi sekaligus praktisi di bidang komputer, menegaskan TIK bukan sekadar alat bantu, tetapi telah menjadi faktor utama dalam mengakselerasi perubahan sosial dan ekonomi.

“Saat ini, dunia industri dan pendidikan dituntut untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi. Kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (cloud computing), dan Internet of Things (IoT) telah mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi,” ujar Dedi dalam keterangan yang diterima, Selasa (15/4/2025).

Menurut Dedi, ada tiga aspek utama yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan TIK:

1. Transformasi Digital di Sektor Pendidikan

Teknologi telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Pembelajaran berbasis digital, platform e-learning, dan kecerdasan buatan dalam sistem pendidikan semakin mempermudah akses terhadap ilmu pengetahuan.

“Sebagai dosen, saya melihat bagaimana teknologi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memungkinkan personalisasi materi sesuai kebutuhan mahasiswa,” jelas Dedi.

2. Penerapan TIK dalam Dunia Bisnis dan Industri

Di dunia bisnis, pemanfaatan big data dan analisis prediktif telah membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat. “Dalam praktiknya, kita melihat bagaimana perusahaan menggunakan analitik data untuk memahami perilaku pelanggan dan meningkatkan layanan,” tambahnya.

3. Keamanan Siber sebagai Tantangan Utama

Dengan meningkatnya digitalisasi, tantangan dalam hal keamanan data juga semakin besar. Ancaman siber seperti serangan ransomware dan pencurian data menjadi perhatian serius.

“Setiap organisasi harus memiliki strategi keamanan yang kuat untuk melindungi data dan sistem mereka dari ancaman siber,” tegas Dedi.

Sebagai akademisi dan praktisi, Dedi menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dalam mengembangkan inovasi di bidang TIK.

“Kita harus menciptakan ekosistem yang mendukung riset dan pengembangan teknologi agar Indonesia mampu bersaing di tingkat global,” pungkasnya.

Di era digital ini, pemahaman yang baik tentang TIK bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan mendesak bagi setiap individu dan organisasi. Karena itu, investasi dalam pendidikan, pelatihan, dan infrastruktur digital menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement