REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerang Bayern Munchen Harry Kane mungkin masih menyesali kegagalannya menuntaskan peluang emas saat menjamu Inter Milan pada leg pertama perempat final Liga Champions di Stadion Allianz, Rabu (9/4/2025) dini hari WIB. Andai ia bisa membuka skor, Munchen mungkin tidak kalah 1-2 di kandang sendiri lewat gol telat Davide Frattesi.
Ini merupakan kekalahan kandang pertama bagi wakil Jerman itu di Liga Champions dalam hampir empat tahun. Sementara Inter menjaga peluang treble winner musim ini karena masih memimpin klasemen Serie A Liga Italia dan berlaga di Coppa Italia.
Bayern kebobolan oleh gol Lautaro Martinez pada menit ke-38, tak lapa setelah percobaan Kane membentur tiang gawang. Kegagalan yang tidak biasa ini membuat penyerang Inggris tersebut memegangi wajahnya karena tidak percaya percobaannya gagal berbuah gol.
Pemain pengganti Thomas Muller tampaknya akan menghindarkan Bayern dari kekalahan lewat gol pada menit ke-85. Namun Davide Frattesi mencetak gol kemenangan untuk Inter tiga menit kemudian.
"Malam ini bukan pertandingan yang mudah dan kami tidak mengharapkannya," kata Muller kepada Prime Video. "Kami memiliki beberapa peluang, tetapi sayangnya serangan balik terakhir membuat kedudukan menjadi 2-1."
Menurut Muller, andai kedudukan menjadi 1-1, namanya akan disebut-sebut. Sebab, Muller baru saja mengumumkan akan meninggalkan Bayern pada akhir musim ini. Ia masuk sebagai pemain pengganti dan kemudian mencetak gol penting bagi timnya. Namun, Frattesi menggagalkan kisah heroiknya.
"Saya harus mengeluh pada Inter," katanya bercanda.
Hasil tersebut mengakhiri rekor 22 pertandingan kandang tak terkalahkan Bayern di Eropa, catatan yang dimulai sejak 7 April 2021 melawan Paris Saint-Germain. Hasil ini menjaga harapan Inter untuk kembali ke stadion yang sama untuk final Liga Champions pada 31 Mei.
Namun, Bayern masih punya peluang pada leg kedua di Giuseppe Meazza pada Kamis WIB pekan depan. Pemenangnya akan menghadapi Barcelona atau Borussia Dortmund di semifinal.
"Ini pertanda bagus, terutama bagi kami," kata bek Inter Alessandro Bastoni, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan oleh UEFA. "Kami memiliki harga diri yang tinggi dan kami tahu bahwa kami dapat melakukan hal-hal hebat jika kami bermain seperti ini. Mungkin dari sudut pandang individu, ada tim yang punya lebih banyak bakat, yang lebih kuat dari kami. Namun, bermain bersama bisa menimbulkan masalah bagi semua orang."
Inter kalah dalam dua pertemuan terakhirnya dengan Bayern pada babak penyisihan grup Liga Champions musim 2022/23, musim di mana wakil Italia itu melaju hingga final. Namun, mereka mengalahkan Bayern di final 2010 untuk meraih tiga gelar: Liga Champions, Serie A, dan Coppa Italia, sesuatu yang ingin diulangi Nerazzurri tahun ini.
Bayern dihantam cedera, termasuk gelandang serang Jamal Musiala setelah bintang Jerman itu mengalami cedera hamstring akhir pekan lalu. Inter juga kehilangan beberapa pemain.
View this post on Instagram