REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV – Seekor caracal, juga dikenal sebagai lynx gurun, tertangkap minggu lalu menyerang tentara Israel di Gurun juga Negev, Israel National News melaporkan. Hewan itu ditemukan hari Selasa di dekat Gunung Harif, dekat pangkalan militer Israel yang terletak di sepanjang perbatasan antara Israel dan Mesir.
Seorang pengawas Otoritas Alam dan Taman melihat caracal tersebut dan membawanya ke rumah sakit satwa liar untuk pemeriksaan medis. Dalam pernyataannya, pihak berwenang memperingatkan masyarakat agar tidak mendekati atau memberi makan hewan liar, karena hal ini dapat mengubah perilaku alami mereka dan menimbulkan risiko bagi hewan dan manusia.
“Otoritas Alam dan Taman ingin mengingatkan masyarakat bahwa mereka tidak boleh mendekati atau memberi makan hewan liar karena hal ini dapat menyebabkan perubahan perilaku mereka yang berbahaya bagi hewan dan manusia,” kata pernyataan itu.
Pihak berwenang memperkirakan perilaku caracal yang tidak biasa mungkin dipengaruhi oleh kedekatannya dengan pangkalan militer, yang mungkin membuatnya terbiasa dengan kehadiran manusia, sehingga menyebabkannya mendekati tentara dan menyerang serta menggigit mereka.
The New Arab melaporkan, insiden ini memicu reaksi luas di media sosial, dengan beberapa pengguna bercanda menyebut caracal sebagai "agen Hamas", merujuk pada klaim Israel bahwa banyak orang di Gaza berafiliasi dengan kelompok tersebut. Banyak yang berkomentar di media sosial mengenai insiden tersebut, dengan bercanda menyatakan bahwa caracal adalah anggota Hamas, merujuk pada klaim Israel bahwa banyak orang di Gaza adalah bagian dari kelompok tersebut.
Yang lain memuji caracal karena menyerang tentara Israel, mengutip serangan gencar Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 50 ribu warga Palestina dan meratakan seluruh lingkungan.
“Lynx ini telah berbuat lebih banyak untuk Palestina dibandingkan pemerintahan Muslim mana pun di dunia. Semua itu dilakukan sambil tetap menjaga pola makan alaminya berupa 'hewan kecil termasuk hewan pengerat',” komentar satu netizen.
Beberapa bahkan menyerukan Israel untuk "membebaskan lynx" setelah ditangkap, dan menggunakan insiden tersebut untuk menyoroti ribuan warga Palestina yang ditahan dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki. “Israel telah memusnahkan enam juta lynx sejak kejadian itu,” kata yang lain.
Ini bukan pertama kalinya tentara Israel diserang oleh satwa liar dalam beberapa waktu terakhir. Pada Mei tahun lalu, 12 tentara Israel disengat segerombolan tawon setelah tank mereka menabrak sarang mereka di Gaza selatan. Setidaknya 10 tentara dirawat, dan salah satu dari mereka dipindahkan ke unit perawatan intensif. Media Israel melaporkan bahwa beberapa tentara memiliki reaksi alergi terhadap sengatan tersebut, dan "belum pernah menangani insiden massal seperti itu sebelumnya".
Pada Februari 2024, media Israel melaporkan bahwa lebih dari seribu anjing liar menyusup dari Jalur Gaza ke Israel, belakangan. Anjing-anjing itu disebut berusaha menyerang tentara dan perwira tentara pendudukan Israel (IDF) di perbatasan Jalur Gaza.
Menurut apa yang dilaporkan oleh media Otoritas Penyiaran Israel (KAN), “Ratusan anjing mendekati para pejuang yang hadir di area berkumpul di wilayah utara Gaza... sambil menggeram, memperlihatkan gigi mereka dan mencoba menggigit para tentara. Sejauh ini, tentara mampu mengusir mereka dan tidak terluka.”