REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BSI Peduli, program sosial dari Yayasan Bina Sarana Informatika (BSI) kembali menggelar aksi kepedulian dengan membagikan sekitar 2.500 nasi boks setiap hari kepada masyarakat di sekitar kampus, tepatnya di delapan lokasi kampus yang ada di Jabodetabek.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program BSI Berbagi Buka Puasa, yang berlangsung di berbagai kampus UBSI (Universitas Bina Sarana Informatika) selama bulan Ramadhan, salah satunya UBSI kampus Kramat 98.
Kepala Kampus UBSI kampus Kramat 98, Ricki Sastra mengungkapkan program ini berlangsung setiap Senin hingga Jumat dari 3-26 Maret, dengan sekitar 300 nasi boks dibagikan secara gratis.
Sasaran utama kegiatan ini adalah pedagang kecil, pekerja harian, ojol dan mereka yang sedang dalam perjalanan menjelang waktu berbuka.
Dengan semangat berbagi, dosen dan mahasiswa UBSI turun langsung ke lapangan untuk menyalurkan makanan berbuka, menjadikan kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian sosial.
"Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial. Melalui kegiatan berbagi ini, mereka belajar arti kebersamaan dan gotong royong dalam membantu sesama," ujarnya kepada media, pada Rabu (19/3).
Tidak hanya mahasiswa, para dosen aktif dalam kegiatan ini. Salah satunya Sulaeman Hadi, yang ikut membagikan nasi boks langsung kepada masyarakat. Keterlibatan tenaga pengajar menjadi contoh kepedulian sosial adalah bagian dari nilai yang diajarkan di UBSI.
Co-Founder Yayasan BSI, Naba Aji Notoseputro, berharap semangat berbagi ini bisa terus berkembang dan menginspirasi banyak pihak.
"Melalui BSI Peduli, kami ingin menghadirkan kebahagiaan di bulan Ramadhan dengan berbagi kepada sesama. Kegiatan ini bukan sekadar berbagi makanan, tetapi juga membangun rasa persaudaraan dan kepedulian sosial yang lebih luas," ungkapnya.
Melalui program berbagi nasi boks ini, UBSI berharap dapat menanamkan budaya berbagi dan meningkatkan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa. Semangat berbagi ini diharapkan tidak hanya menjadi tradisi di bulan Ramadhan, tetapi juga terus berlanjut sebagai kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini menegaskan pendidikan tidak hanya bertujuan mencetak individu yang unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter, berakhlak mulia, dan peduli terhadap sesama.