Ahad 16 Mar 2025 10:54 WIB

Alawite Jadi Sasaran Pembantaian, Pertanda Buruk Buat Suriah

Pertempuran selama empat hari dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang,

Keluarga dan tetangga menghadiri prosesi pemakaman empat anggota pasukan keamanan Suriah yang tewas dalam bentrokan dengan loyalis Presiden terguling Bashar Assad di pesisir Suriah, di desa Al-Janoudiya, sebelah barat Idlib, Sabtu (8/3/2025).
Foto: AP/Omar Albam
Keluarga dan tetangga menghadiri prosesi pemakaman empat anggota pasukan keamanan Suriah yang tewas dalam bentrokan dengan loyalis Presiden terguling Bashar Assad di pesisir Suriah, di desa Al-Janoudiya, sebelah barat Idlib, Sabtu (8/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Aksi balas dendam terhadap komunitas Alawite Suriah masih terus berlanjut. Hayan menjadi salah satu saksi bagaimana pembunuhan itu dilakukan. 

Seperti dilaporkan the Guardian, ketika orang-orang bersenjata memasuki rumah Hayan pada Jumat lalu, ia mengira akan dibunuh seperti tetangga-tetangganya.

Baca Juga

Para militan menyeretnya ke luar, membantingnya ke tanah dan mulai menembak tepat di atas kepalanya, sehingga ia tidak bisa lagi mendengar hinaan yang mereka lontarkan kepadanya sebagai anggota sekte minoritas Islam Alawite di negara itu.

Hayan masih beruntung. Mereka hanya memilih untuk menakut-nakuti dan tidak membunuhnya. Namun ketika amukan itu akhirnya berakhir, 25 penduduk kota Salhab di barat laut Suriah telah tewas.

Mereka termasuk seorang tokoh agama setempat berusia 90 tahun yang dibunuh oleh para militan setelah memaksanya untuk menyaksikan pembunuhan putranya.

Pembantaian semacam itu telah menjadi ciri khas perang saudara di Suriah yang telah berlangsung selama 14 tahun. Namun kekerasan di Salhab pekan lalu terjadi pada hari-hari paling mematikan di negara itu. Seperti diketahui Alawite merupakan sekte Suriah, rumah bagi Bashar al-Assad, rezim pro-Iran yang telah digulingkan. 

Secara keseluruhan, pertempuran selama empat hari tersebut menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk 745 warga sipil, yang sebagian besar terbunuh dalam serangan balas dendam yang menargetkan sekte tersebut.

Selain itu, para loyalis Assad juga membunuh 211 anggota pasukan keamanan Suriah dan 228 warga sipil.

Para ahli telah menunjuk dua faksi, brigade Sultan Suleiman Shah dari Abu Amsha dan divisi Hamzat, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas sebagian besar pembunuhan warga sipil dan tahanan tak bersenjata selama ledakan kekerasan di pesisir Suriah pekan lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement