Sabtu 15 Mar 2025 16:19 WIB

Lulus Sarjana Psikologi, Buya Yahya Ikut Wisuda di Unissula

Buya Yahya memberikan keteladanan bagi kita semuanya, sudah profesor tetap kuliah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Prof Yahya Zaenul Muarif alias Buya Yahya saat menjalani prosesi wisuda sarjana Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/3/2025).
Foto: Antara/HO-Unissula
Prof Yahya Zaenul Muarif alias Buya Yahya saat menjalani prosesi wisuda sarjana Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Prof Yahya Zaenul Muarif, Lc., Ph.D alias Buya Yahya menjalani prosesi wisuda program studi sarjana (S1) Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Kota Semarang. Buya Yahya diwisuda bersama ribuan wisudawan lainnya pada Upacara Wisuda 92 Unissula di Auditorium Unissula, Sabtu (15/3/2025).

Ditemui usai diwisuda, Buya Yahya berharap, keilmuannya di bidang psikologi bisa lebih banyak membantu masyarakat. Hal itu juga semakin memperkuat ilmu keagamaan yang sudah dikuasainya.

Baca Juga

"Karena itu ilmu yang sangat dibutuhkan hari ini untuk bisa menolong saudara-saudara kita. Banyak permasalahan, ternyata tidak cukup diselesaikan dengan cara hukum-hukum agama. Tapi, ada sisi lain yang harus dibidik dari sisi psikologis, misalnya," kata Buya Yahya seusai menjalani wisuda.

Karena itu, meski Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Bahjah, Cirebon, itu telah meraih gelar profesor kehormatan dari Unissula, ia tetap berkuliah di fakultas psikologi. "Harapannya adalah lebih banyak orang yang rindu untuk belajar ilmu-ilmu seperti ini," ucap Buya Yahya.

"Ilmu umum semuanya dan ada sinergi antara ilmu dunia sama ilmu agama. Bahkan, seorang faqih, seorang ahli ilmu agama pun tidak akan matang, kecuali mengetahui ilmu-ilmu seperti itu," kata Buya Yahya menambahkan.

Menurut dia, seorang ahli ilmu agama harus terbuka untuk belajar ilmu-ilmu umum di bidang apa pun. Pasalnya, semua ilmu pengetahuan penting untuk membantu menyempurnakan diri.

"Karena enggak mungkin kita akan memberikan fatwa pada seseorang, kecuali tahu bagaimana keadaan orang itu, ekonominya, psikologinya dan seterusnya," kata ulama kelahiran 10 Agustus 1973 itu.

Menurut Buya Yahya, semua bidang ilmu penting untuk dikuasai dan dipelajari bergantung dengan pemijatan, mulai kedokteran, hukum, dan semuanya harus pastikan untuk membantu kemanusiaan. "Maka, hendaknya semuanya itu harus terbuka untuk bisa belajar ilmu apapun demi menyempurnakan dirinya, untuk bisa berkhidmad pada umat lebih besar lagi, lebih bagus lagi," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unissula Prof Gunarto mengapresiasi Buya Yahya yang tertarik untuk belajar kembali bidang ilmu psikologi dan menyelesaikan pendidikannya di program sarjana Unissula. "Buya Yahya memberikan keteladanan bagi kita semuanya. Meskipun beliau sudah master, sudah doktor, profesor, beliau tetap menyelesaikan studinya di program sarjana Fakultas Psikologi Unissula," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement