Kamis 13 Mar 2025 19:58 WIB

Hampir 2 Juta Guru Dikirim Tunjangan ke Rekening, Mendikdasmen: Terobosan Pemerintah

Mu'ti juga menyebut terobosan ini penting untuk kesejahteraan guru

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Mu
Foto: BPMI Setpres
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Mu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan tunjangan ASN akan disalurkan ke rekening guru secara langsung. Rencananya, tunjangan itu akan dicairkan pada bulan ini sebagai kado Lebaran Idul Fitri.

Mu'ti merinci terdapat hampir 1,5 juta guru ASN yang akan menerima tunjangan itu. Adapun jumlah guru non-ASN yang memperoleh tunjangan itu di angka hampir 400 ribu orang.

Baca Juga

"Guru ASN yang menerima transfer langsung adalah 1.476.964, sedangkan untuk guru non-ASN yang berjumlah 392.802 menerima transfer langsung ke rekening masing-masing guru," kata Abdul Mu'ti pada Kamis (13/3/2025).

Mu'ti menjelaskan penyaluran tunjangan ASN secara langsung ke rekening guru itu termasuk janji Presiden Prabowo Subianto meningkatkan kesejahteraan guru. Langkah ini sekaligus menunjukkan pemerintah tak anti kritik. Sebab pemerintah menyerap aspirasi agar tunjangan disalurkan langsung.

"Kebijakan penyaluran langsung ini merupakan terobosan dan jawaban pemerintah atas aspirasi masyarakat, khususnya aspirasi para guru. Karena itu, tidak benar kalau pemerintah antikritik dan tidak mendengar aspirasi masyarakat," ujar Mu'ti.

Mu'ti juga menyebut terobosan ini penting untuk kesejahteraan guru. Apalagi selama hampir 15 tahun terakhir, tunjangan guru malah dikirimkan dari Kementerian Keuangan ke rekening pemerintah daerah lalu ditransfer ke rekening guru. Menurut Mu'ti, cara semacam itu rawan gangguan.

"Proses transfer memakan waktu yang lama, para guru menerima per tiga bulan. Bahkan, di beberapa daerah mengalami keterlambatan dengan berbagai alasan," ujar Mu'ti.

Hingga saat ini, proses verifikasi dan validasi data rekening para guru masih berlangsung. Proses transfer akan dilakukan setelah data lengkap diperoleh Kemendikdasmen.

"Ini merupakan realisasi atas arahan dan kebijakan Bapak Presiden agar birokrasi dan layanan publik tidak birokratis, tetapi harus memudahkan, cepat, tepat, efektif, dan efisien," ucap Mu'ti. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement