Senin 10 Mar 2025 14:47 WIB

Asal Usul Keluarga Netanyahu, Rasialisme, dan Ambisi Wujudkan Israel Raya

Netanyahu orang yang paling bertanggung jawab atas kematian banyak orang di Gaza.

Aktivis membakar kertas bergambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejak akhir 2023 dunia dihebohkan dengan kelakuan negara Israel yang mengabaikan nilai kemanusiaan dalam perang di Gaza, Lebanon, dan Suriah. Tentara zionis, sebagaimana dituturkan eks anggota intelijen Amerika Josephine Guilbeau, tega membakar hidup-hidup anak – anak Gaza.

Tak hanya itu, mereka juga menutup pasokan pangan dan energi ke sana, sehingga Gaza yang sebelum diserang Israel megah dengan bangunan dan masjid nan indah, kini menjadi pusat kelaparan dan bencana kemanusiaan, plus reruntuhan bangunan di sana – sini.

Baca Juga

Meski sudah dalam keadaan hancur lebur pun, Gaza masih saja jadi target pengeboman Israel. Dengan alasan keamanan nasional, Israel tega meledakkan bom di sana sehingga menelan korban jiwa warga Gaza.

Dunia bersuara, PBB, Eropa, Arab, Indonesia, China, dan banyak negara. Semuanya mengecam kelakuan negara zionis itu yang tega membumihanguskan Gaza. Kini daerah tersebut berada dalam kesepakatan gencatan senjata, tapi Israel di dalam kendali Netanyahu, tetap saja haus darah. Tentara zionis ganti lokasi pemboman ke Tepi Barat. Di sana mereka mencari segala alasan untuk membenarkan pembunuhan massal.

Tujuan yang hendak mereka capai adalah mengusir paksa warga Palestina. Kemudian pembersihan etnis Palestina di sana. Lalu menguasai seluruh Palestina. Bahkan mereka berambisi mewujudkan Israel Raya yang wilayahnya mencakup Israel saat ini, seluruh wilayah Palestina, Yordania, dan Suriah. Suatu ambisi yang mengabaikan kedaulatan dan segala aturan yang sudah berjalan.

Netanyahu memang didukung dua orang ekstremis yang menjadi bandul besar koalisi Netanyahu dan penggerak utama Knesset. Mereka adalah Itamar Ben Gvir. Sebelumnya dia menjabat menteri keamanan dalam negeri yang mengendalikan seluruh penjara di sana. Dialah orang yang menerobos masuk Masjid al Aqsa dan menistakan masjid suci ketiga umat Islam tersebut.

Kedua adalah Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Dia adalah orang yang sangat berambisi untuk mendorong Israel keluar dari kesepakatan gencatan senjata dan kembali berperang hingga menguasai seluruh Gaza.

Mengapa Netanyahu begitu berambisi mencaplok semua wilayah Palestina dan mewujudkan Israel Raya?

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement