Rabu 05 Mar 2025 13:22 WIB

Tekan Curah Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca Hingga Tanggal 8 Maret

Banjir di sejumlah daerah di Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang sudah surut.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Warga membersihkan lumpur sisa banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025). Banjir dikawasan tersebut sudah surut dan menyisakan lumpur berwarna kecoklatan di jalan dan rumah-rumah warga. Sebagian warga mulai membersihkan sisa-sisa lumpur di rumah mereka. Menurut petugaa banjir di kawasan Pondok Gede Permai mulai surut pada Rabu (5/3/2025) dini hari, pada pukul 01.00 WIB. Sebelumnya, banjir di titik ini jadi salah satu yang terparah dengan ketinggian air mencapai 3 meter.
Foto: Republika/Prayogi
Warga membersihkan lumpur sisa banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025). Banjir dikawasan tersebut sudah surut dan menyisakan lumpur berwarna kecoklatan di jalan dan rumah-rumah warga. Sebagian warga mulai membersihkan sisa-sisa lumpur di rumah mereka. Menurut petugaa banjir di kawasan Pondok Gede Permai mulai surut pada Rabu (5/3/2025) dini hari, pada pukul 01.00 WIB. Sebelumnya, banjir di titik ini jadi salah satu yang terparah dengan ketinggian air mencapai 3 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencan (BNPB) Letjen TNI Dr Suharyanto mengungkapkan, BNPB telah melakukan modifikasi cuaca untuk menekan curah hujan agar tinggi muka air banjir di Jakarta, Bekasi dan wilayah penyangga lain dapat turun. Situasi saat ini, kata Suharyanto, sudah lebih baik.

Nah untuk situasi per hari ini, secara umum sudah semakin baik, jadi kemarin kita laksanakan operasi modifikasi cuaca, bahkan sampai malam, pada hasilnya ya rata-rata di wilayah Jabodetabek ini, tidak turun hujan, sehingga relatif tinggi muka air ini juga sudah semakin kecil,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Dr Suharyanto, Rabu (5/3/2025).

Baca Juga

Suharyanto menjelaskan operasi modifikasi cuaca akan dilakukan hingga tanggal 8 Maret dan dilanjut pada 11-15 maret. BMKG memprediksi akan ada hujan ekstrem di rentang waktu tersebut.

“Operasi modifikasi cuaca ini akan kita lakukan sampai tanggal 8, kemudian istirahat sebentar, nanti tanggal 11 akan dilaksanakan lagi, kenapa tanggal 11? Karena prediksi dari BMKG, dari mulai 11 sampai 15 itu akan timbul hujan lagi, hujan yang sudah ekstrem,” katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement