Kamis 27 Feb 2025 10:16 WIB

Dirut Pertamina Minta Masyarakat tak Terprovokasi Soal Pertamax

Semua produk Pertamina secara berkala dilakukan pengujian dan diawasi ketat.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri.
Foto: dok Republika
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri memastikan Pertamax, produk bahan bakar minyak (BBM) dengan research octane number (RON) 92, memiliki kualitas yang baik. Pun produk-produk Pertamina lainnya dibuat sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Mnurut Simon, semua produk tersebut secara berkala dilakukan pengujian dan diawasi secara ketat oleh Kementerian ESDM melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). Pertamina pun menghormati proses penyidikan yang sedang dilakukan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) atas tata kelola minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023.

Baca Juga

Pertamina memastikan selama proses penyidikan tersebut, operasional Pertamina dalam melayani kebutuhan BBM kepada masyarakat tetap berjalan dengan lancar. "Kami pastikan bahwa operasional Pertamina saat ini berjalan lancar, dan terus mengoptimalkan layanan serta menjaga kualitas produk BBM kepada masyarakat," kata Simon dalam siaran pers di Jakarta, dikutip Kamis (27/2/2025).

Simon menegaskan, Pertamina terus berupaya untuk meningkatkan kinerja tata kelola yang baik (good corporate governance) di dalam Pertamina Group, antara lain melalui sinergi yang lebih kuat dengan Kejagung. Dia juga mengapresiasi kepercayaan dan dukungan semua pihak terhadap kualitas produk Pertamina selama ini, serta meminta masyarakat tak terprovokasi dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merespons kekhawatiran masyarakat perihal kualitas BBM produski Pertamina. Kasus hukum yang mendera Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan terkait BBM RON 90 diubah menjadi 92, memunculkan narasi adanya pengoplosan jenis Pertamax.

Bahlil mengaku, kabar itu menimbulkan keresahan di kalangan. Mulai muncul suara-suara pembeli ragu memakai produk Pertamina itu. Terkait hal tersebut, ia memastikan secara kualitas tak ada masalah.

"Kami akan menyusun tim dengan baik untuk memberikan kepastian, agar masyarakat membeli berdasarkan spesifikasi dan harganya. Jadi tidak ada masalah," kata Menteri ESDM di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2025).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement