Selasa 25 Feb 2025 10:27 WIB

Polri Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 di 28-30 Maret

Puncak arus mudik lebaran 2025

Pengendara motor melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta, Selasa (11/2/2025). Jalan Layang Non Tol tersebut merupakan jalan tidak diperuntukan bagi kendaraan motor, karena dapat membahayakan pengendara. Meski demikian, sejumlah pengendara tetap nekat melintas di jalur itu meski berbagai imbauan dan rambu larangan sudah terpasang di jalan tersebut. Sementara itu, Korlantas Polri telah menggelar Operasi Keselamatan 2025 sejak Senin (10/2) hingga 23 Maret mendatang. Kapolda Metro Jaya Karyoto menyatakan bahwa operasi ini mengutamakan upaya pencegahan dan penyadaran agar angka kecelakaan dapat ditekan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengendara motor melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta, Selasa (11/2/2025). Jalan Layang Non Tol tersebut merupakan jalan tidak diperuntukan bagi kendaraan motor, karena dapat membahayakan pengendara. Meski demikian, sejumlah pengendara tetap nekat melintas di jalur itu meski berbagai imbauan dan rambu larangan sudah terpasang di jalan tersebut. Sementara itu, Korlantas Polri telah menggelar Operasi Keselamatan 2025 sejak Senin (10/2) hingga 23 Maret mendatang. Kapolda Metro Jaya Karyoto menyatakan bahwa operasi ini mengutamakan upaya pencegahan dan penyadaran agar angka kecelakaan dapat ditekan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri memprediksi puncak arus mudik lebaran 2025 akan terjadi pada 28-30 Maret. Wakil Asisten Utama Operasi (Waastamops) Kapolri, Irjen Endi Sutendi, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Operasi Ketupat untuk mengantisipasi puncak arus mudik.

Waastamops mengatakan, sejumlah skema rekayasa arus lalu lintas juga disiapkan untuk arus mudik dan arus balik.

"Polri akan menggelar Operasi Ketupat pada tanggal 26 Maret sampai tanggal 8 April. Diperkirakan untuk arus mudik itu tanggal 28 sampai tanggal 30, kemudian untuk arus baliknya diperkirakan tanggal 8 ke atas sudah puncaknya untuk arus baliknya," ujar Waastamops, Selasa (25/2/2025).

Ia mengatakan rekayasa lalu lintas yang disiapkan mulai dari penerapan contraflow hingga satu arah atau one way di sejumlah ruas jalan.

"Untuk skema yang diterapkan tentunya untuk di tol kita akan melihat situasi dan kondisi di jalan tol, kita akan terapkan rekayasa lalu lintas seperti contraflow, mungkin satu arus, dan juga hal-hal lainnya yang memungkinkan untuk melancarkan arus lalu lintas di tol tersebut, termasuk pengalihan arus ke jalur arteri," jelas Waastamops.

Menurut Waastamops, jumlah pemudik pada tahun ini diprediksi lebih dari 100 juta orang. Dia mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan instansi lain dalam mengantisipasi pergerakan pemudik di arus mudik hingga arus balik lebaran.

"Dari pengalaman tahun lalu dan Nataru yang lalu di atas 100 juta. Makanya kita selalu antisipasi, dan insyaallah pertengahan Maret nanti, kita akan lakukan, sebelum Operasi Ketupat, Rapat Lintas Sektoral, kita harapkan informasi yang valid dari teman-teman dari Perhubungan," ujar Waastamops.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement