Sabtu 01 Feb 2025 18:32 WIB

Kapal Nelayan Kandas di Pulau Jeju, Dua Tewas Termasuk Satu WNI

Operasi pencarian digelar untuk menyelamatkan dua awak kapal yang hilang.

 Foto selebaran yang disediakan oleh Penjaga Pantai Korea menunjukkan anggota Penjaga Pantai yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan di perairan Seogwipo, Pulau Jeju, Korea Selatan.
Foto: EPA-EFE/KOREAN COAST GUARD
Foto selebaran yang disediakan oleh Penjaga Pantai Korea menunjukkan anggota Penjaga Pantai yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan di perairan Seogwipo, Pulau Jeju, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal nelayan yang membawa 15 awak kandas di perairan dekat pulau wisata Jeju, Korea Selatan pada Sabtu (1/2/2025). Dua orang tewas yang salah satunya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), dan dua lainnya hilang akibat insiden ini.

Penjaga pantai melaporkan mereka menerima laporan sebuah kapal nelayan seberat 32 ton yang membawa tujuh orang dan kapal seberat 29 ton dengan delapan awak terdampar di bebatuan di perairan sekitar Pulau Jeju pukul 9:24 pagi waktu setempat. Hingga pukul 3 sore waktu setempat, sebanyak 13 awak telah diselamatkan, tetapi dua di antaranya ditemukan tewas. Operasi pencarian masih berlangsung untuk menyelamatkan dua awak lainnya yang hilang.

Baca Juga

Di antara korban yang diselamatkan, kapten kapal 32 ton yang berusia 50-an ditemukan dalam kondisi henti jantung dan dibawa ke rumah sakit. Namun, ia kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Seorang awak kapal Indonesia ditemukan sekitar empat jam setelah kecelakaan selama operasi pencarian di sepanjang pantai. Namun, ia juga ditemukan dalam kondisi henti jantung dan kemudian meninggal dunia.

Di antara awak yang diselamatkan, satu orang dipindahkan ke rumah sakit setelah didapati pingsan, tetapi tidak mengalami masalah kesehatan yang serius. Sementara itu, 10 orang lainnya dilaporkan mengalami hipotermia tetapi kasusnya diyakini ringan.

Penjaga pantai turut melaporkan bahwa salah satu anggotanya mengalami cedera di tangan setelah tersapu ombak dan menghantam bebatuan selama operasi penyelamatan. Kapten dari kedua kapal tersebut adalah warga negara Korea Selatan, sedangkan awak kapal lainnya adalah warga asing, termasuk dari Vietnam dan Indonesia.

Pihak berwenang terus melakukan operasi pencarian untuk dua awak kapal yang masih hilang. Namun, cuaca buruk dan gelombang tinggi menghambat upaya penyelamatan.

Operasi pencarian dan penyelamatan melibatkan sembilan kapal patroli Angkatan Laut, satu kapal perang, dan enam kapal sipil, dengan sekitar 100 personel dikerahkan ke daerah pesisir untuk mencari awak yang hilang.

Sebelumnya pada hari itu, Pejabat Presiden Sementara Choi Sang-mok memerintahkan para pejabat untuk mengerahkan semua sumber daya yang tersedia guna menyelamatkan awak kapal. Ia juga menyerukan keselamatan para petugas penyelamat karena kondisi cuaca buruk di laut.

 

sumber : Antara, Yonhap-OANA
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement