Jumat 31 Jan 2025 05:24 WIB

Kemenkes Jelaskan Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi Siswa Sekolah

Khusus anak sekolah, PKG dimulai per Juli 2025, bertepatan awal tahun ajaran baru.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Siswa menjalani pemeriksaan kesehatan dan kondisi mata gratis di Madrasah Aliyah Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (18/1/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto
Siswa menjalani pemeriksaan kesehatan dan kondisi mata gratis di Madrasah Aliyah Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (18/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai hadiah ulang tahun bagi warga direncanakan dimulai pekan kedua Februari 2025. Kendati demikian, ada penyesuaian layanan bagi kategori usia anak yang masih sekolah.

"Itu nanti anak sekolah, bukan di hari ulang tahunnya, ya. Anak sekolah, karena itu anak sekolah kan agak sulit, kalau harus izin, segala macam. Dan hari Sabtu, Ahad kan jarang," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Baca Juga

Aji menyampaikan, khusus anak sekolah akan dimulai per Juli 2025, bertepatan dengan awal tahun ajaran baru. Dia menyebut, pelaksanaannya PKG juga dilangsungkan di setiap sekolah. "Jadi di sekolahnya, di madrasah, di pesantren, gitu ya," ucap Aji.

Di sisi lain, pihaknya mengungkapkan, PKG akan menyasar seluruh masyarakat Indonesia. Untuk program awal akan dilangsungkan di semua puskesmas.

"Pengecekan kesehatan gratis menyasar seluruh penduduk Indonesia, jumlahnya 280 juta. Itu satu sasarannya. Yang kedua nanti dilaksanakan di puskesmas atau klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan," ujar Aji.

"Tapi di awal kita mau dengan puskesmas dulu. Nanti kalau sudah terintegrasi datanya, sistemnya, segala macam dengan klinik yang bekerjasama dengan BPJS, itu kita akan kembang ke sana," kata Aji menambahkan.

Kendati demikian, pihaknya tak memungkiri jika program yang bertajuk kado ulang tahun dari pemerintah untuk cek kesehatan tersebut akan sepenuhnya dilangsungkan di puskesmas. Dia menganggap, setiap puskesmas memiliki kapasitas yang berbeda untuk penerimaan pengecekan.

"Ini seluruh puskesmas Indonesia sudah kita siapin. Jadi kita punya 10.200-an puskesmas. Kita juga mungkin akan sebar ke pusat-pusat yang memungkinkan siap untuk terima," kata Aji menegaskan.

"Nanti setiap puskesmas itu ada kuotanya. Karena ini kan kemampuan setiap puskesmas beda-beda ya. Ada yang sehari bisa 30, ada yang 50, atau mungkin ada yang 100 di perkotaan," ujar Aji.

Secara khusus, pihaknya menyampaikan, sasaran program tersebut kebanyakan menyasar kelas menengah ke bawah. Dia menilai, jika kelas menengah ke atas cenderung pernah melakukan medical check up. "Target awal kami sekitar, mungkin nggak akan semua ke sana. Karena akan banyak kelempok masyarakat yang menengah ke bawah sih," kata Aji.

"Jadi yang benar-benar belum pernah sama sekali cek darah atau cek tensi gitu ya. Japi kalau teman-teman masyarakat yang sudah kelas menengah ke atas kan pernah kan medical cek punya," katanya menambahkan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement