REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Turkiuntuk Indonesia Profesor Talip Küçükcan terus menggelar kunjungan ke sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih. Setelah sebelumnya bertemu Menlu Sugiono, kemarin Dubes Kucukcan bertemu dengan Menteri Kebudayaan Indonesia Dr Fadli Zon.
Duta Besar Küçükcan mengucapkan selamat kepada Fadli Zon, yang diangkat sebagai menteri. Dubes kemudian menyatakan bahwa hubungan sejarah dan budaya antara warga Turki dan Indonesia sudah cukup panjang yang dimulai sejak abad ke-16.
Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Küçükcan menyampaikan rencana Kedutaan Besar untuk menyelenggarakan beberapa acara yang mempromosikan sejarah, budaya, seni, dan musik Turki di tahun 2025. Ini, kata dia, memperkuat hubungan yang telah terjalin dalam rangka peringatan 75 tahun dimulainya hubungan diplomatik antara kedua negara.
Selain itu, Duta Besar Küçükcan juga menyatakan bahwa Kedutaan Besar bermaksud untuk menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan konferensi tentang Turki di berbagai universitas dan wadah pemikir. Mengingat bahwa Museum Tekstil di Jakarta pernah digunakan sebagai gedung Konsulat Jenderal selama Kekaisaran Ottoman, Duta Besar Küçükcan menyatakan bahwa ia akan senang untuk melaksanakan berbagai acara dan proyek bersama dengan Museum Tekstil Jakarta.
Pameran Warisan Islam
Duta Besar Küçükcan kemudian menyatakan bahwa Turki dan Indonesia memiliki warisan budaya peradaban Islam yang kaya. Turki memiliki pengalaman signifikan dalam restorasi dan pelestarian artefak Islam.
Ia juga mencatat bahwa Turki telah membuat kemajuan signifikan dalam pemulangan artefak sejarah dan budaya yang dibawa keluar negeri dan bahwa Turki terbuka untuk bekerja sama di bidang-bidang ini, termasuk administrasi museum.
Küçükcan menambahkan bahwa 1.149 artefak budaya telah dipulangkan ke Turki pada tahun 2024 dan lebih dari 25.000 benda budaya sejak tahun 1980. Ia juga menyampaikan apresiasinya atas upaya Indonesia yang tak kenal lelah untuk memulangkan warisan budayanya sendiri.